Oposisi Berhasil Gulingkan Presiden Suriah, KBRI Damaskus Minta WNI Tetap di Rumah
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Damaskus, VIVA – Gejolak konflik di Suriah sedang terjadi, di mana pemberontak mendeklarasikan berakhirnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Oleh sebab itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus meminta warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Suriah untuk tidak melakukan aktivitas di luar ruangan atau berdiam diri di dalam rumah.
Imbauan itu disampaikan KBRI Damaskus lewat akun Instagram resminya, pada Minggu, 8 Desember 2024.
"KBRI Damaskus mengimbau kepada seluruh WNI di Suriah agar tetap tenang, diam di rumah masing-masing, dan tetap terhubung dengan KBRI Damaskus," tulis KBRI.
Hingga imbauan ini dibuat, dilaporkan bahwa seluruh WNI di Suriah dalam keadaan aman
"Apabila memerlukan bantuan mendesak, dapat menghubungi nomor hotline Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus (+963) 954-444-810, (+963) 983-493-426, dan (+963) 983-480-264," katanya.
Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri dari negaranya saat Pasukan Oposisi Suriah (anti-pemerintah) mengepung ibu kota Damaskus, pada hari Minggu.
Pihak oposisi menyerukan kepada warga negara di luar negeri untuk kembali ke Suriah karena Damaskus telah bebas dari tiran.
"Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri dan kami menyatakan kota Damaskus bebas," kata faksi pemberontak.
Mereka menambahkan bahwa setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Al-Assad, dan 13 tahun kejahatan dan tirani dan pemindahan paksa, mereka mengumumkan bahwa rezim Al-Assad berakhir.
"ni dimulainya era baru bagi Suriah," ujar oposispSebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri dari negaranya saat Pasukan Oposisi Suriah (anti-pemerintah) mengepung ibu kota Damaskus, pada hari Minggu.
Pihak oposisi menyerukan kepada warga negara di luar negeri untuk kembali ke Suriah karena Damaskus telah bebas dari tiran.
"Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri dan kami menyatakan kota Damaskus bebas," kata faksi pemberontak.
Mereka menambahkan bahwa setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Al-Assad, dan 13 tahun kejahatan dan tirani dan pemindahan paksa, mereka mengumumkan bahwa rezim Al-Assad berakhir.
"ni dimulainya era baru bagi Suriah," ujar oposisi.