Donald Trump Ancam Hukuman Berat jika Tawanan Gaza Tak Dibebaskan Sebelum Dilantik

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS
Sumber :
  • (AP Photo/Alex Brandon)

AS, VIVA – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa akan ada hukuman berat jika para tawanan yang ditahan di Gaza selama perang antara Israel dan Hamas tidak dibebaskan sebelum ia secara resmi kembali menjabat pada 20 Januari 2025. 

Janji tersebut merupakan pernyataan Trump yang paling tegas terkait konflik di Timur Tengah sejak ia memenangkan pemilu pada 5 November 2024.

Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump

Photo :
  • AP Photo/Alex Brandon

Melalui unggahannya di platform Truth Social, Trump mengkritik keras pemerintahan Presiden Joe Biden yang dianggap tidak mampu menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. 

Trump menyebut respons pemerintahan saat ini sebagai “hanya bicara tanpa tindakan" dalam menangani situasi tersebut.

"Jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, saat saya menjabat sebagai Presiden, akan ada tindakan berat di Timur Tengah, dan pihak yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap kemanusiaan ini akan menghadapi hukuman yang belum pernah ada sebelumnya," tulis Trump dalam unggahannya, dilansir dari Al Jazeera.

Trump juga meminta pembebasan segera para sandera dan menyatakan ancaman tersebut tanpa merinci langkah-langkah konkret yang akan diambil. 

Meskipun ia tidak menyebutkan pihak mana yang dimaksud secara spesifik, pernyataannya mengacu pada Hamas, yang menahan tawanan di Gaza. Namun, Trump tidak menyebutkan kondisi warga Palestina yang terkena dampak perang tersebut.

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Photo :
  • newsweek.com

Hamas telah menyatakan kesiapan untuk membebaskan tawanan dengan syarat perang dihentikan, tetapi Israel menolak usulan itu dan bersikeras melanjutkan operasi militer hingga Hamas dikalahkan sepenuhnya.

Konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama lebih dari setahun dengan dampak yang sangat besar pada warga sipil di Gaza. 

Baik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun para pemimpin Hamas mendapat kritik atas kegagalan mencapai kesepakatan damai.