Minta Hamas Bebaskan Sandera Sebelum 20 Januari, Trump: Jika Tidak, Akan Ada Neraka!

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS
Sumber :
  • (AP Photo/Alex Brandon)

Washington, VIVA – Presiden terpilih AS, Donald Trump pada Senin, 2 Desember 2024, mengancam Hamas dengan kekuatan Amerika yang belum pernah ada sebelumnya jika para sandera tidak dibebaskan sebelum ia menjabat pada 20 Januari 2025.

Peringatan terbaru yang diunggahnya di Truth Social ini terjadi setelah Hamas merilis video propaganda yang memperlihatkan sandera Amerika-Israel Edan Alexander memohon kepada presiden terpilih untuk membebaskannya.

Ilustrasi alutsista persenjataan Hamas

Photo :
  • AP Photo/Khalil Hamra

Pernyataan itu juga muncul beberapa jam setelah IDF mengungkapkan bahwa sandera Amerika-Israel lainnya, yakni Omer Neutra terbunuh selama serangan Hamas pada 7 Oktober dan bahwa jasadnya ditahan di Gaza. Neutra diduga masih hidup, dalam penahanan.

“Semua orang membicarakan para sandera yang ditahan dengan sangat kejam, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan keinginan seluruh dunia, di Timur Tengah. Namun, itu semua hanya omong kosong dan tidak ada tindakan!” tulis Trump di Truth Social, tanpa menyebut nama Israel atau kelompok Hamas.

“Mohon biarkan KEBENARAN ini menjadi bukti bahwa jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, tanggal saya dengan bangga memangku jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYAR di Timur Tengah, dan bagi mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap Kemanusiaan ini,” lanjutnya, dikutip dari Times of Israel, Senin, 3 Desember 2024.

Mereka yang bertanggung jawab, kata Trump, akan menerima pukulan lebih keras daripada yang pernah diterima siapa pun dalam sejarah Amerika Serikat yang panjang dan tersohor.

"BEBASKAN SANDERA SEKARANG!" imbuh Trump.

VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina

Photo :
  • REUTERS/Mohammed Salem

Presiden terpilih dari Partai Republik ini pun menyerukan pembebasan para sandera beberapa kali selama kampanye kepresidenannya. Dia juga menegaskan bahwa sebagian besar sandera sudah tidak hidup lagi.

Oleh karena itu, ia dilaporkan terkejut ketika Presiden Isaac Herzog mengatakan kepadanya melalui panggilan telepon akhir bulan lalu bahwa intelijen Israel menilai setengah dari sandera yang masih berada di Gaza masih hidup.