5 Personel UNIFIL Terluka Akibat Serangan Drone Israel di Lebanon Selatan
- unifil.unmissions.org
Beirut, VIVA – Lima pasukan penjaga perdamaian terluka dalam serangan Israel di dekat pos pemeriksaan militer di Sidon, Lebanon selatan pada hari Kamis, kata misi PBB.
Dalam sebuah pernyataan, PBB mengatakan, 5 pasukan penjaga perdamaian tersebut terjadi saat konvoi rombongan UNIFIL yang membawa pasukan penjaga perdamaian yang baru tiba ke Lebanon selatan melewati Sidon.
Dikutip dari Anadolu, pasukan yang tengah melintas itu secara tiba-tiba dikejutkan dengan serangan pesawat tak berawak yang menghantam di dekatnya. Dalam peristiwa itu, 3 orang tentara Lebanon juga mengalami luka-luka.
"Kami mengingatkan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk menghindari tindakan yang membahayakan pasukan penjaga perdamaian atau warga sipil. Perbedaan harus diselesaikan di meja perundingan, bukan melalui kekerasan," tambahnya.
UNIFIL beroperasi antara Sungai Litani di Lebanon selatan dan Garis Biru, yang berfungsi sebagai perbatasan dengan Israel, sebagai bagian dari mandatnya di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut.
Kampanye udara besar-besaran Israel di Lebanon telah berlangsung sejak akhir September terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah, sebuah eskalasi dalam perang lintas perbatasan selama setahun sejak dimulainya perang Gaza.
Lebih dari 3.000 orang tewas dan lebih dari 13.500 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.