Pasukan Israel 'Culik' Anggota Senior Hizbullah
- idf.il
Beirut, VIVA – Pasukan angkatan laut Israel menangkap seorang anggota senior Hizbullah di Lebanon utara. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat militer Israel, pada Sabtu, 2 November 2024.
Sebelumnya pada hari Sabtu, otoritas Lebanon mengatakan sedang menyelidiki apakah Israel berada di balik penangkapan seorang kapten laut Lebanon, yang dibawa pergi oleh sekelompok pria bersenjata yang mendarat di pantai dekat kota utara Batroun pada hari Jumat, 1 November 2024.
“Anggota senior Hizbullah tersebut telah dipindahkan ke wilayah Israel dan saat ini sedang diselidiki,” kata pejabat militer tersebut, dikutip dari India Today, Minggu, 3 November 2024.
Operasi itu menandai pertama kalinya Israel mengumumkan pengerahan pasukan jauh ke Lebanon utara untuk menangkap seorang anggota senior Hizbullah sejak konflik antara kedua belah pihak meningkat pada akhir September.
Sejak saat itu, pasukan Israel memulai invasi darat ke Lebanon selatan dan mengintensifkan serangan udara di seluruh negeri, termasuk Beirut selatan dan lembah Bekaa timur, serta menewaskan sebagian besar komandan senior Hizbullah.
Hizbullah pun mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan agresi Israel di wilayah Batroun. Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian atau mengonfirmasi apakah seorang anggota Hizbullah ditangkap oleh Israel.
Namun, dua pejabat militer Lebanon mengonfirmasi bahwa pasukan angkatan laut mendarat di Batroun, sekitar 30 kilometer di utara Beirut, dan menculik seorang warga negara Lebanon.
Keduanya tidak menyebutkan identitas pria itu atau mengatakan apakah ia diduga memiliki hubungan dengan kelompok Hizbullah Lebanon. Mereka tidak mengonfirmasi apakah orang-orang bersenjata itu adalah pasukan Israel.
Tiga pejabat pengadilan Lebanon mengatakan kepada bahwa operasi itu berlangsung pada Jumat dini hari, dan menambahkan bahwa pria itu mungkin memiliki hubungan dengan Hizbullah.
Para pejabat itu mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui apakah pria itu terkait dengan Hizbullah atau bekerja untuk badan mata-mata Israel dan pasukan Israel datang untuk menyelamatkannya.
Segera setelah Israel mengumumkan operasi tersebut ke publik, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati meminta menteri luar negeri Lebanon untuk mengajukan pengaduan terhadap Israel di Dewan Keamanan PBB.
Di masa lalu, Israel juga telah melakukan operasi komando jauh di dalam Lebanon untuk menculik atau membunuh pejabat Hizbullah dan Palestina.