Timur Tengah Membara usai Israel Serang Iran, China Sindir "Negara-negara Besar yang Berpengaruh"

Bendera China.
Sumber :

Beijing, VIVA - Pemerintah China menilai negara-negara besar menjadi pihak yang menentukan agar dapat meredakan konflik di Timur Tengah.

"Insiden baru-baru ini sekali lagi menyoroti urgensi untuk mengakhiri pertempuran. Komunitas internasional, terutama negara-negara besar yang berpengaruh, harus mengambil tindakan konkret untuk memainkan peran konstruktif," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Senin, 28 Oktober 2024.

Hal tersebut disampaikan Lin Jian terkait dengan pernyataan Israel pada Sabtu yang mengatakan telah melakukan serangan selama empat jam terhadap Iran. Terhadap serangan tersebut, Teheran menyebut telah berhasil menggagalkan upaya Israel menyerang beberapa titik di Teheran dan di seluruh negara tersebut.

Pertahanan udara Iran menghalau rudal Israel yang menyerang Teheran

Photo :
  • SkynewsArabia

Serangan itu dimulai sekitar pukul 02.30 waktu setempat (06.00 WIB) pada Sabtu, yang menargetkan fasilitas militer di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan serta wilayah di sekitar ibu kota Teheran.

Angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa meskipun sebagian besar rudal dicegat oleh sistem pertahanan udara, beberapa menyebabkan "kerusakan terbatas," yang mengakibatkan kematian empat orang tentara dan satu orang sipil.

"Negara-negara besar yang berpengaruh diharapkan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk meredakan ketegangan regional," tambah Lin Jian.

China, kata Lin Jian, menentang pelanggaran kedaulatan dan melemahkan keamanan negara lain serta menentang penyalahgunaan kekuatan.

VIVA Militer: Serangan rudal Iran ke Israel

Photo :
  • Reuters/Amir Cohen

"Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. Pihak-pihak terkait perlu menahan diri untuk tidak semakin meningkatkan risiko keamanan secara keseluruhan di kawasan tersebut," ungkap Lin Jian.

Serangan Israel ke Iran tersebut terjadi setelah peluncuran lebih dari 180 rudal Iran ke Israel pada 1 Oktober yang digambarkan Teheran sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, kepala Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam Abbas Nilforoushan.

Iran telah memperingatkan bahwa setiap serangan Israel akan direspons dengan respons yang lebih keras.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan serangan udara tersebut menargetkan fasilitas produksi rudal Iran, sistem rudal permukaan-ke-udara, dan infrastruktur pertahanan udara.

Sementara Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi lewat media sosial mengatakan fasilitas nuklir Iran tidak terdampak serangan Israel dan para pengawas dalam keadaan aman serta melanjutkan pekerjaan penting mereka. (ant)