Netanyahu soal Rumahnya Dikepung Drone: Hizbullah Buat Kesalahan Besar!

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • theaustralian.com.au

Yerusalem, VIVA – Pemerintah Israel mengatakan sebuah pesawat tanpa awak menargetkan rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024. Dalam peristiwa ini tidak menimbulkan adanya korban jiwa.

Sebagaimana diketahui, pertempuran Israel dengan Hizbullah yang berbasis di Lebanon dan Hamas yang berbasis di Gaza tidak menunjukkan jeda setelah pembunuhan Yahya Sinwar, pentolan Hamas yang jadi dalang dalam serangan 7 Oktober tahun lalu.

VIVA Militer: Drone milisi Hizbullah Lebanon

Photo :
  • calcalistech.com

Militer Israel mengatakan puluhan proyektil diluncurkan dari Lebanon sehari setelah Hizbullah mengumumkan fase baru dalam pertempuran. Kantor Netanyahu mengatakan pesawat tanpa awak tersebut menargetkan rumahnya di kota pesisir Mediterania, Caesarea. Baik dia maupun istrinya tidak ada di sana. Tidak jelas apakah rumah itu terkena serangan.

"Para proksi Iran yang hari ini mencoba membunuh saya dan istri saya membuat kesalahan besar," kata Netanyahu.

Hizbullah tidak mengklaim bertanggung jawab tetapi mengatakan telah melancarkan beberapa serangan roket ke Israel. Serangan itu terjadi saat Israel diperkirakan akan menanggapi serangan awal bulan ini oleh Iran, yang mendukung Hizbullah dan Hamas.

Israel pada gilirannya melancarkan sedikitnya 10 serangan udara di pinggiran selatan Beirut yang dikenal sebagai Dahiyeh, daerah berpenduduk padat yang menjadi kantor Hizbullah, kata otoritas Lebanon. Militer Israel mengatakan telah menyerang target Hizbullah.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyebut korban sipil di Lebanon "terlalu tinggi" dalam perang Israel-Hizbullah yang semakin intensif dan mendesak Israel untuk mengurangi beberapa serangan, terutama di dan sekitar Beirut.

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin

Photo :
  • cnbc.com

Di Gaza, pasukan Israel menembaki rumah sakit di wilayah kantong Palestina di utara yang babak belur, dan serangan itu menewaskan lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak, dalam waktu kurang dari 24 jam, menurut pejabat rumah sakit dan reporter Associated Press di sana.

 "Kemungkinan terjadinya perang di kawasan tersebut masih menjadi kekhawatiran serius," kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi saat mengunjungi Turki. Para menteri pertahanan Kelompok Tujuh memperingatkan terhadap eskalasi dan "perang habis-habisan."