21 Warga Lebanon Tewas Kena Rudal Israel
- Associated Press/Hassan Ammar
Beirut, VIVA – 21 warga Lebanon tewas saat Israel memperluas targetnya dalam perang dengan militan Hizbullah, pada Senin, 14 Oktober 2024. Hal itu disampaikan oleh kementerian kesehatan Lebanon.
Melansir dari India Today, Selasa, 15 Oktober 2024, sejauh ini, fokus utama operasi militer Israel di Lebanon berada di selatan, Lembah Bekaa di timur, dan pinggiran kota Beirut.
"Serangan Israel di kota Aitou, yang mayoritas penduduknya Kristen telah menghantam sebuah rumah yang disewakan kepada keluarga-keluarga terlantar," kata wali kota kota di wilayah itu, Joseph Trad.
Selain korban tewas, delapan orang terluka, kata kementerian kesehatan Lebanon.
Diketahui, Israel memerintahkan penduduk dari 25 desa di Lebanon selatan untuk mengungsi ke wilayah utara Sungai Awali, yang mengalir sekitar 60 km (35 mil) di utara perbatasan Israel.
Di perbatasan Masnaa dengan Suriah, Jalal Ferhat, istrinya, dan lima anaknya termasuk di antara mereka yang menurunkan barang-barang dari bus, dan berharap dapat meninggalkan Lebanon.
"Ada serangan di lingkungan kami dan kerusakan, dan mereka (pasukan Israel) menyerang dekat rumah saya", kata Ferhat dari Baalbek, kubu Hezbollah di Lebanon timur.
"Saya punya anak, Anda tidak bisa tinggal di tempat Anda berada. Kami mencoba pergi ke tempat lain, kami harus pergi lagi," sambungnya.
Di Israel tengah, penduduk bergegas ke tempat perlindungan saat sirene berbunyi. Militer mengatakan tiga proyektil yang telah menyeberang dari Lebanon telah dicegat.
Selain itu, jet tempur Israel menyerang peluncur tempat proyektil ditembakkan. Namun tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Sebagai informasi, konflik antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran kembali terjadi setahun lalu ketika kelompok militan itu mulai menembakkan roket ke Israel untuk mendukung militan Palestina Hamas pada awal perang Gaza.
Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 2.309 orang di Lebanon selama tahun lalu, kata pemerintah Lebanon dalam laporan hariannya.
Mayoritas telah tewas sejak akhir September ketika Israel memperluas kampanye militernya. Jumlah korban tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.
Di lain sisi, Israel mengatakan operasinya di Lebanon ditujukan untuk mengamankan kembalinya puluhan ribu orang yang mengungsi dari rumah mereka di Israel utara.