AS Mulai Terang-terangan Tuntut Israel Tangani "Kondisi Sangat Buruk" di Gaza

Wilayah di bagian timur dan barat Gaza Utara menyaksikan gelombang pengungsian warga Palestina pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, di tengah pemboman udara dan artileri intensif Israel, menurut laporan seorang wartawan Anadolu.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Washington, VIVA - Amerika Serikat (AS) pada Rabu meminta Israel untuk mengatasi "kondisi yang sangat buruk" di Gaza.

Seruan itu disampaikan oleh Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield selama pertemuan Dewan Keamanan pada Rabu, 9 Oktober 2024, yang membahas situasi di daerah kantong Palestina tersebut.

Dia mengatakan harus ada upaya untuk "meringankan krisis kemanusiaan yang terjadi di depan mata kita" serta mendorong kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

VIVA Militer: Tindakan brutal tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • forward.com

"Mari kita perjelas: kondisinya sangat buruk dan akan semakin memburuk jika langkah-langkah tambahan tidak diambil," kata Thomas-Greenfield, seraya menekankan bahwa aliran bantuan kemanusiaan melalui berbagai penyeberangan perbatasan bagi warga Palestina sangat dibutuhkan dan harus diizinkan.

Utusan itu juga mengatakan bahwa AS "prihatin dengan situasi di Gaza utara, termasuk pengumuman Israel tentang perintah evakuasi baru untuk beberapa komunitas."

"Kami sangat khawatir warga sipil Palestina tidak punya tempat tujuan yang aman," katanya.

"Sudah ada laporan yang memilukan tentang kondisi yang buruk di zona kemanusiaan di Gaza selatan dan tengah, di mana lebih dari 1,5 juta warga sipil mengungsi."

Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina

Photo :
  • ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama

"Kondisi yang mengerikan ini telah diprediksi beberapa bulan lalu, tapi, masih belum ditangani. Itu harus diubah sekarang. Kami meminta Israel untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk mengatasinya," kata Thomas-Greenfield.

Dia juga mengatakan bahwa AS mengharapkan Israel agar warga sipil Palestina, termasuk yang dievakuasi dari utara, diizinkan kembali dan membangun kembali komunitas mereka.

Israel melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza menyusul serangan dari kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 42 ribu orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, dengan lebih dari 97.700 orang lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir semua penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang berlangsung yang menyebabkan kelangkaan parah bahan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakan mereka di Gaza. (ant)