Setuju Gencatan Senjata dengan Israel, Hizbullah Menyerah?

Wasekjen Hizbullah Naim Qassem (Doc: The Cradle)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Beirut, VIVA – Wakil pemimpin Hizbullah mengatakan pada Selasa, 8 Oktober 2024, bahwa kelompok tersebut mendukung upaya untuk mencapai gencatan senjata di Lebanon.

Pernyataan itu, untuk pertama kalinya Hizbullah tidak menyebutkan kesepakatan gencatan senjata Gaza sebagai prasyarat untuk menghentikan serangan kelompok tersebut terhadap Israel.

Pernyataan Naim Qassem ditayangkan di televisi setelah pasukan Israel memulai operasi darat di barat daya Lebanon, dan memperluas serangan ke zona baru.

Qassem mengatakan Hizbullah mendukung upaya Ketua Parlemen Nabih Berri, sekutu Hizbullah, untuk mengamankan penghentian pertempuran, yang telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir dengan serangan darat Israel dan pembunuhan para pemimpin tinggi Hizbullah.

Israel gempur markas Hizbullah di Beirut, Lebanon

Photo :
  • The New Arab/Getty

"Kami mendukung aktivitas politik yang dipimpin oleh Berri dengan judul gencatan senjata," kata Qassem dalam pidato selama 30 menit yang disiarkan televisi.

Tidak jelas apakah ini menandakan adanya perubahan sikap setelah setahun, di mana ia mengatakan bahwa pihaknya berjuang untuk mendukung Palestina selama perang Israel-Hamas di Gaza.

Qassem mengatakan Hizbullah tidak akan menjadi pihak pertama yang menyerah dalam perang tersebut dan bahwa kemampuannya masih utuh.

Sementara itu, Israel belum maju setelah bentrokan darat yang pecah di Lebanon selatan seminggu yang lalu.

“Bagaimanapun, setelah isu gencatan senjata terbentuk, dan setelah diplomasi dapat mencapainya, semua rincian lainnya dapat didiskusikan dan keputusan dapat diambil,” ucap Qassem, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 9 Oktober 2024.

“Jika musuh (Israel) melanjutkan perangnya, maka medan perang akan memutuskan,” sambungnya

Sebagai informasi, ketegangan regional yang dipicu setahun lalu oleh serangan Hamas di Israel selatan telah meningkat menjadi serangkaian operasi Israel melalui darat dan udara di Lebanon, serts serangan langsung oleh Iran ke instalasi militer Israel.