Menhan Israel Akan ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Rencana Serang Iran?

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Israel, Mayor Jenderal Yoav Gallant
Sumber :
  • jpost.com

Washington, VIVA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin akan bertemu dengan kepala urusan pertahanan Israel Yoav Gallant pada Rabu, 9 Oktober 2024, untuk membahas situasi di Timur Tengah, demikian menurut pernyataan dari Pentagon.

Sebelumnya, Gallant mengatakan kepada Fox News bahwa Israel sedang mempertimbangkan semua opsi untuk merespons serangan Iran, termasuk kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir.

"@SecDef akan menyambut Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, di Pentagon pada 9 Oktober dalam kunjungan resmi untuk membahas perkembangan keamanan di Timur Tengah yang sedang berlangsung, dan dengan senang hati menyambut Menteri kembali di Washington DC," kata juru bicara Pentagon Patrick Ryder di platform X.

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin

Photo :
  • cnbc.com

Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran terhadap Israel untuk kedua kalinya dalam sejarah, menyebutnya sebagai tindakan bela diri.

Militer Israel mengatakan sekitar 180 rudal balistik ditembakkan, sebagian besar berhasil dicegat.

Rekaman di media sosial menunjukkan dampak dari peluru-peluru yang jatuh di berbagai lokasi di Israel.

Menurut otoritas Israel, tidak ada korban sipil. Beberapa media melaporkan kematian satu orang, yang diduga seorang warga Palestina dari Jalur Gaza, di Tepi Barat.

VIVA Militer: Serangan rudal Iran ke Israel

Photo :
  • Reuters/Amir Cohen

Pada Minggu, lembaga penyiaran negara Israel, Kan, melaporkan bahwa pemerintahan Biden telah menawarkan "paket kompensasi" kepada Israel jika negara itu menahan diri dari menyerang beberapa target di Iran.

Seorang pejabat senior Israel, yang dikutip oleh penyiar tersebut, mengatakan bahwa Israel "selalu memperhitungkan pendapat Amerika Serikat, sekutu kami, dan siap mendengarkan mereka, tetapi akan melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi warga dan keamanan negara". (ant)