Kongres Palestina Merdeka Digelar di Wina meski Aparat Berupaya Batalkan

Kongres Palestina Merdeka (Free Palestine) berhasil digelar di Wina, ibu kota Austria, pada Sabtu, 5 Oktober 2024, meskipun ada upaya pihak berwenang setempat untuk membatalkan acara tersebut.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Wina, VIVA - Kongres Palestina Merdeka (Free Palestine) berhasil digelar di Wina, ibu kota Austria pada Sabtu, 5 Oktober 2024, meskipun ada upaya pihak berwenang setempat untuk membatalkan acara tersebut.

Kongres ini menghadapi penolakan dari sejumlah aktor politik, termasuk komunitas Yahudi Austria, yang menekan polisi untuk melarang acara ini.

Penyelenggara berhasil memindahkan konferensi setelah tempat acara yang disediakan oleh pemerintah kota dibatalkan pada saat-saat terakhir.

Arsip - Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.

Photo :
  • ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama

Wilhelm Lagthaler, salah satu penyelenggara, menggambarkan pembatalan ini sebagai "penghalangan gaya Wina," namun ia mencatat bahwa rencana cadangan memungkinkan kongres itu tetap berjalan.

Hanin Zuabi, mantan anggota parlemen Israel, dan Azzam Tamimi, seorang jurnalis Palestina-Inggris, termasuk di antara sejumlah pembicara terkemuka dalam kongres tersebut.

Pemimpin Barat khawatir

Tamimi menyoroti perubahan persepsi global terhadap perlawanan Palestina setelah 7 Oktober 2023, dengan menyebutnya sebagai "perjuangan untuk kebebasan dan martabat melawan ideologi Zionis" ketimbang sekadar sengketa wilayah.

Ia menjelaskan bahwa para pemimpin di negara-negara Barat khawatir generasi muda akan melihat 'kebenaran' tentang perlawanan Palestina, dan mengatakan: "Mereka takut ketika anak-anak mereka menjabat 10 tahun lagi, mereka akan melihat dunia dengan cara yang berbeda. Anak-anak mereka akan berada di pihak keadilan dan Palestina".

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • thehill.com

Zuabi menegaskan bahwa tindakan Israel menargetkan semua warga Palestina, bukan hanya kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dan menyatakan bahwa Israel menganggap keberadaan mereka sebagai ancaman.

Meskipun menghadapi tantangan, para penyelenggara kongres melaporkan banyak orang menghadiri acara tersebut, yang menandakan minat internasional terus berlanjut terhadap perjuangan Palestina merdeka. (ant)