AS Kirim Puluhan Ribu Pasukan dan Jet Tempur Bantu Israel Serang Lebanon

VIVA Militer: Kapal induk USS Abraham Lincoln Angkatan Laut Amerika Serikat
Sumber :
  • nationalinterest.org

Washington, VIVA – Amerika Serikat (AS) resmi mengirim beberapa ribu lagi pasukan ke Timur Tengah untuk memperkuat keamanan dan membela Israel. Hal itu disampaikan oleh Pentagon, pada Senin, 30 September 2024.

Pengumuman tersebut menyusul kabar bahwa Israel telah melancarkan serangan terbatas melintasi perbatasan ke Lebanon.

"Pasukan tambahan tersebut akan meningkatkan jumlah total pasukan di wilayah tersebut hingga mencapai 43.000," kata Pentagon, dikutip dari AP, Rabu, 2 Oktober 2024.

Peningkatan kehadiran tersebut akan melibatkan beberapa skuadron jet tempur dan pesawat serang, menurut juru bicara Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan.

Para pejabat AS juga mengatakan jumlah tersebut mencakup sejumlah kecil pasukan lain untuk menambah kehadiran tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

Photo :
  • aljazeera.com

Peningkatan pasukan itu menyusul serangan baru-baru ini di Lebanon dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, sebuah eskalasi signifikan dalam perang di Timur Tengah antara Israel dan Hizbullah.

Personel tambahan itu mencakup skuadron jet tempur F-15E, F-16, dan F-22 serta pesawat serang A-10, dan personel yang dibutuhkan untuk mendukungnya.

Jet-jet tersebut seharusnya dirotasi dan menggantikan skuadron yang sudah ada di sana. Sebaliknya, skuadron yang ada dan yang baru akan tetap berada di tempat untuk menggandakan kekuatan udara yang ada.

Pada hari Minggu, 29 September 2024, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengumumkan bahwa ia akan memperpanjang keberadaan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln dan sayap udaranya di wilayah tersebut.

Seorang pejabat AS mengatakan perpanjangan tersebut akan berlangsung selama sekitar satu bulan.

Kapal induk kedua, USS Harry S. Truman, berangkat dari Virginia minggu lalu dan sedang dalam perjalanan menuju Eropa. Kapal induk tersebut akan menuju Laut Mediterania dan akan kembali menyediakan kehadiran dua kapal induk di wilayah yang lebih luas. Kapal induk tersebut diperkirakan tidak akan tiba setidaknya selama seminggu lagi.

Di Gedung Putih, Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Senin bahwa dia lebih mengetahui rencana Israel.

"Saya lebih tahu daripada yang Anda ketahui, dan saya merasa nyaman dengan penghentiannya. Kita harus melakukan gencatan senjata sekarang."