Israel Digempur Ratusan Rudal Balistik Iran, Netanyahu: Mereka Akan Membayarnya
- dantri.com.vn
Tel Aviv, VIVA – Iran menembakkan salvo rudal balistik besar-besaran ke Israel pada Selasa malam, 1 Oktober 2024. Insiden ini menyebabkan hampir 10 juta orang berlindung di tempat perlindungan bom saat proyektil dan pencegat meledak di langit.
Setelah serangan itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memperingatkan Teheran bahwa mereka telah membuat kesalahan besar dan akan membayarnya.
"Teheran telah membuat kesalahan besar malam ini dan (kami) bersumpah mereka akan membayarnya," kata Netanyahu dalam rapat kabinet di dalam bunker.
Diketahui sekitar 400 rudal diluncurkan dalam serangan itu, menurut pejabat Israel. Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka mencegat sejumlah besar rudal.
Seorang warga Palestina di Tepi Barat dilaporkan tewas dan dua warga Israel terluka akibat pecahan peluru dan puing-puing yang jatuh, yang menyebabkan kerusakan dan memicu kebakaran di daerah tersebut.
Melansir dari Times of Israel, Rabu, 2 Oktober 2024, ledakan terdengar di sebagian besar wilayah Israel, dari Yerusalem dan Lembah Yordan. Reporter di televisi pemerintah pun sampai berbaring di tanah selama siaran langsung.
Satu roket menghantam sebuah sekolah di Gadera, di Israel bagian tengah. Foto serta video dari lokasi kejadian memperlihatkan kerusakan parah pada gedung sekolah, meskipun tidak ada yang terluka.
Mayjen Rafi Milo, kepala Komando Front Dalam Negeri, mengunjungi lokasi jatuhnya roket bersama para penanggap pertama.
"Pertahanan udara Israel efektif. AS juga berpartisipasi dalam pertahanan Israel, baik dengan mendeteksi ancaman dari Iran sebelumnya maupun mencegat beberapa rudal," menurut militer.
IDF mengatakan ada dampak ‘terisolasi’ di Israel tengah dan beberapa dampak lainnya di Israel selatan. IDF menekankan bahwa tidak ada kerusakan pada "kompetensi" Angkatan Udara Israel dalam serangan itu, dan pesawat IAF, pertahanan udara, dan kontrol lalu lintas udara beroperasi secara normal.
"Serangan terhadap Israel telah gagal, dan digagalkan berkat sistem pertahanan udara Israel, yang merupakan yang paling canggih di dunia," ungkap Netanyahu.
Ia juga berterima kasih kepada AS atas dukungannya.“Rezim di Iran tidak memahami tekad kami untuk membela diri dan tekad kami untuk membalas dendam terhadap musuh-musuh kami,” ucap Netanyahu.
“(Pemimpin Hamas Yahya) Sinwar dan (panglima militer Hamas Mohammed) Deif tidak memahami ini, (pemimpin Hizbullah Hassan) Nasrallah dan (kepala staf Hizbullah Fuad) Shukr tidak memahami ini, dan mungkin ada orang-orang di Teheran yang tidak memahami ini. Mereka akan mengerti ancamannya bahwa siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerangnya.”
Ia pun menambahkan bahwa hal ini telah terjadi di mana Israel memerangi poros kejahatan seperti di Tepi Barat, Gaza, Lebanon, Yaman, Suriah, dan Iran.