Kondisi Jasad Hassan Nasrallah Saat Dievakuasi dari Reruntuhan Bangunan
- pbs.org
Beirut, VIVA – Kondisi tragis dari mendiang pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menjadi sorotan setelah jasadnya dilaporkan ditemukan pasca serangan udara Israel yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada Jumat, 27 September 2024.
Dua petugas medis dan keamanan Lebanon yang terlibat dalam proses evakuasi menyatakan bahwa jasad Nasrallah telah berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan. Namun, keduanya tidak memberikan rincian mengenai waktu pasti penemuan jasad tersebut, yang menjadi tanda tanya bagi banyak pihak.
Pernyataan resmi dari Hizbullah juga belum memberikan penjelasan yang jelas tentang rincian kematian Nasrallah, termasuk kapan dan di mana pemakamannya akan dilaksanakan.
Menurut informasi dari dua sumber dalam Hizbullah termasuk Reuters, jasad Nasrallah tidak menunjukkan adanya luka langsung yang signifikan.
Menanggapi berita duka ini, pemerintah Lebanon mengumumkan masa berkabung selama tiga hari sebagai penghormatan atas kepergian Nasrallah. Rakyat Lebanon berduka atas kehilangan sosok yang telah menjadi bagian dari sejarah dan identitas nasional mereka.
Sementara itu, Israel dilaporkan terus melakukan serangan gencar terhadap berbagai target di Lebanon, menyebabkan semakin banyak pentolan Hizbullah lainnya yang juga menjadi korban. Situasi ini menciptakan ketegangan lebih lanjut di kawasan yang sudah terpuruk oleh konflik berkepanjangan.
Dengan kematian Hassan Nasrallah, banyak yang bertanya-tanya tentang masa depan Hizbullah dan bagaimana dinamika politik di Lebanon akan berubah ke depannya. Ketidakpastian ini, ditambah dengan tindakan militer Israel, memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut dalam konflik di kawasan yang rentan ini.
Sebagaimana diketahui, Hassan Nasrallah dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Timur Tengah, dan kepergiannya menandai hilangnya figur kunci dalam politik kawasan. Keberadaan Hizbullah yang dipimpin oleh Nasrallah selama ini seringkali menjadi pilar penting dalam dinamika konflik di Lebanon dan sekitarnya.