Di Sidang PBB, Menlu Retno Pertanyakan Pidato Netanyahu yang Sebut Israel Mendambakan Perdamaian

Menlu Reno Marsudi.
Sumber :
  • Antara.

Jakarta, VIVA – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mempertanyakan kebenaran pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat Sesi Debat Umum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB. Netanyahu pun menklaim Israel ingin damai.

Jadwal pidato keduanya berselang hari. Netanyahu berada di podium Majelis Umum pada Jumat (27/9). Sehari kemudian pada Sabtu (28/9), Retno pun menyarakan sikap Indonesia pada forum yang sama di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat.

“Kemarin PM Netanyahu menyatakan, ‘Israel ingin damai’, ‘Israel mendamba perdamaian’. Apa benar? Bagaimana mungkin kita akan percaya pernyataan itu?” kata Menlu, dikutip Minggu, 29 September 2024.

Menurut Retno, jalan yang harus diambil negara dunia adalah memberikan tekanan kepada Israel untuk kembali ke jalan keluar politis, Solusi Dua Negara. Pernyataan Menlu tersebut kemudian mendapat sambutan riuh tepuk tangan dari para delegasi yang hadir.

PM Israel Benyamin Netanyahu di acara peringatan Holocaust di Jerusalem, 6/5

Photo :
  • Amir Cohen/Pool Photo via AP

“Kemarin, saat dia di sini, Israel melakukan serangan udara besar-besaran terhadap Beirut yang belum pernah terjadi sebelumnya. PM Netanyahu ingin perang berlanjut. Kita harus menghentikannya, sekali lagi, kita harus menghentikannya,” tegasnya.

Retno kemudian menekankan lagi sejumlah hal yang bisa dan harus dilakukan oleh negara-negara dunia secara kolektif, sebagaimana yang juga dia sampaikan dalam forum-forum PBB lainnya.

“Saya mendesak negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina untuk melakukannya sekarang juga! Jika masing-masing dari kita melakukannya, saya yakin hal ini akan berdampak,” ujar Retno.

Menlu Retno Marsudi

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Dia menambahkan bahwa pengakuan terhadap Palestina berarti menginvestasikan sebuah dunia yang lebih damai, adil, dan berperikemanusiaan. Selain itu, Retno menyebut pihak yang paling mampu untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap Bangsa Palestina adalah Dewan Keamanan PBB.

“Mandat Dewan Keamanan adalah untuk menjaga dan menciptakan perdamaian, bukan menjaga dan memperpanjang masa perang, atau bahkan lebih buruk lagi yaitu mendukung pelaku kekejaman,” ujar Retno. (Ant)