Di Forum PBB, Menlu Retno Terang-terangan Serukan Negara-negara GNB Tekan Israel 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri depan) duduk bersebelahan dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa dalam Pertemuan Tingkat Menteri pada Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis, 26 September 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Suwanti

Jakarta, VIVA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa Gerakan Non-Blok (GNB) harus terus menggunakan pengaruhnya untuk membantu Palestina yang sampai saat ini masih belum meraih kemerdekaannya.

Dalam Pertemuan Tingkat Menteri Komite GNB untuk Palestina yang digelar di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Kamis waktu setempat itu, Retno menyoroti pentingnya pengakuan kedaulatan bagi perjuangan rakyat Palestina.

“Pengakuan (kedaulatan) mengobarkan harapan kepada rakyat Palestina, merupakan langkah krusial menuju tercapainya solusi dua negara, serta menciptakan tekanan politis bagi Israel untuk menghentikan kekejamannya,” ucap Menlu Retno sebagaimana pernyataan tertulis Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Jumat, 27 September 2024.

Remaja Gaza Palestina, Hussam al Attar dijuluki Newton dari Gaza

Photo :
  • Al Jazeera

Menurut Retno, negara-negara GNB patut memanfaatkan pengaruhnya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dengan mengajak semakin banyak negara yang belum mengakui kedaulatan Negara Palestina untuk segera mengakuinya.

Negara-negara GNB juga didorong untuk terus memperjuangkan implementasi efektif dari resolusi Majelis Umum PBB Nomor ES-10/24 yang menuntut Israel mengakhiri keberadaannya yang tidak sah di wilayah Palestina yang didudukinya.

GNB terdiri dari 121 negara yang secara formal tidak beraliansi dengan salah satu blok kekuatan besar tertentu, khususnya dalam konteks Perang Dingin dahulu.

Dari semua negara-negara anggota GNB, hanya Palestina yang belum meraih kemerdekaannya.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • thehill.com

Selain Indonesia, Komite GNB untuk Palestina juga beranggotakan Aljazair, Iran, Afrika Selatan, Zimbabwe, Malaysia, Kuba, India, Venezuela, Mesir, dan Senegal.

Dalam momen Debat Terbuka Tingkat Tinggi DK PBB di Markas Besar PBB New York pada Rabu (25/9), Menlu RI sebelumnya juga mempertanyakan kepemimpinan Dewan Keamanan (DK) PBB dalam menciptakan perdamaian ketika kondisi di Palestina terus memburuk.

Dengan kondisi mengkhawatirkan di Palestina, di mana 41.000 orang telah kehilangan nyawa dan jutaan orang lainnya mengungsi, serta akses terhadap bantuan diputus, Retno berkata: "Kita layak mempertanyakan rasa kemanusiaan dunia". (ant)