Komandan Hizbullah Selamat dari Ledakan Pager-Walkie-Talkie karena Pakai Perangkat Jadul
- al-monitor.com
Lebanon, VIVA – Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah mengklaim banyak komandan gerakan Hizbullah tidak terluka atau terdampak dalam peristiwa ledakan penyeranta atau perangkat komunikasi pager dan walkie talkie meledak massal di Lebanon karena menggunakan peralatan lama alias jadul.
"Komandan senior menggunakan penyeranta model lama, yang baru sudah pasti diserahkan (ke yang lain), sehingga para staf komando kami tidak terpengaruh oleh tindakan keji ini," kata Nasrallah dalam pidatonya, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran Lebanon.
Pemimpin Hizbullah itu juga bersumpah akan menjadikan Israel 'neraka' usai kelompok itu mengalami “pukulan telak” ketika perangkat komunikasi diledakkan awal minggu ini di Lebanon.
Nasrallah menyampaikan pernyataan tersebut saat pidato yang disiarkan televisi untuk membahas ledakan yang menewaskan 37 orang dan melukai ribuan orang.
"Kami mengakui bahwa kami telah menerima pukulan telak yang wajar karena kami mengakui keunggulan teknologi Israel, yang didukung oleh AS, NATO, dan Barat," kata Nasrallah. "Musuh Israel berusaha membunuh 5.000 orang hanya dalam waktu dua menit, tanpa mempedulikan apa pun."
"Jumlah penyeranta yang digunakan anggota HIzbullah ada 4.000, yang menyiratkan bahwa Israel secara sengaja berusaha membunuh 4.000 orang,” katanya.
"Ledakan itu akan dibalas dengan hukuman yang setimpal, perhitungan yang keras, waktu, tempat, dan sifatnya akan kami tentukan," tegas Nasrallah.
Sebelumnya, banyak perangkat komunikasi yang meledak di berbagai penjuru Lebanon pada Selasa, 17 September 2024.
Menurut sejumlah laporan media, penyeranta yang digunakan para anggota Hizbullah merupakan sistem komunikasi tertutup.
Sistem tersebut digunakan karena dinilai paling tidak rentan akibat tindakan peretasan atau penyadapan.
Sehari setelah ledakan banyak penyeranta itu, terjadi ledakan berbagai "walkie-talkie" (alat komunikasi melalui gelombang radio) yang juga terjadi di berbagai daerah di Lebanon.