Usai dari Indonesia dan Papua Nugini, Paus Fransiskus Kunjungi Timor Leste

Paus Fransiskus Tinggalkan Indonesia
Sumber :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Dili, VIVA – Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Timor Leste pada Senin, 9 September 2024. Ketika kunjungan Paus ke Timor-Leste diumumkan, pada 12 April 2024, seluruh penduduk menyambut berita tersebut dengan antusias, sukacita, dan keinginan untuk menyambut Bapa Suci.

Paus Fransiskus akan menjadi Paus kedua yang mengunjungi negara tersebut, setelah Paus Yohanes Paulus II, yang melakukan perjalanan ke Timor-Leste pada 12 Oktober 1989. Namun, saat itu, negara ini masih menjadi provinsi Indonesia.

Oleh karena itu, Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama yang mengunjungi Timor-Leste sebagai negara berdaulat baru yang memperoleh kemerdekaannya pada 20 Mei 2002.

Paus Fransiskus Pimpin Misa Suci di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta

Photo :
  • (Foto AP/Gregorio Borgia)

Melansir dari Vatican News, Senin, 9 September 2024, kunjungan ke Timor-Leste merupakan bagian dari lawatan kepausan di Asia dan Pasifik.

Untuk menyelenggarakan kunjungan tersebut dengan lebih baik, pemerintah Timor-Leste dan Gereja setempat membentuk tim gabungan. Kedua lembaga tersebut telah bekerja sama dengan baik sejak awal.

Mengenai infrastruktur, tidak ada yang dibiarkan begitu saja. Perayaan Ekaristi yang khidmat, yang akan berlangsung pada 10 September akan diadakan di lokasi yang strategis, yaitu lapangan terbuka Taci Tolu di Dili, yang akan mempertemukan umat beriman Timor-Leste dan sejumlah peziarah dari Indonesia dan Australia.

"Sekitar 700.000 orang diperkirakan akan berpartisipasi," menurut Vatican News.

Selama kunjungannya di Dili, Paus juga akan bertemu dengan kaum muda di “Centro de Convenções” lebih dari 4.000 kaum muda kemungkinan akan hadir.

Paus pun akan bertemu dengan para imam, biarawan, seminaris, dan katekis di Katedral Maria Dikandung Tanpa Noda. Kemudian, ia akan bertemu dengan anak-anak penyandang disabilitas dari sekolah “Irmãs Alma”.

Kunjungan Paus ke Timor-Leste akan menjadi peristiwa penting untuk membangun iman dan meneguhkan identitas budaya dan agama masyarakat Timor.

Tema utama kunjungan tersebut adalah: "Semoga imanmu menjadi budayamu"

"Iman, pada kenyataannya, adalah salah satu pilar penting dalam perjuangan untuk kebebasan, yang memungkinkan kita untuk tidak kehilangan harapan di saat-saat penderitaan yang panjang," tulis Vatican News.

Komisi liturgi telah mengedarkan doa singkat bagi paroki, komunitas religius, dan rumah pembinaan religius untuk diucapkan setelah Misa harian dan Misa Minggu. Doa ini dimaksudkan untuk kunjungan dan kesehatan Paus Fransiskus.

Mengenai tema yang dipilih untuk kunjungan tersebut, tujuan Konferensi Waligereja Timor-Leste adalah untuk membantu iman Kristen hidup dan bertumbuh dengan lebih bersemangat di hati masyarakat Timor-Leste.

Para uskup telah menyelenggarakan beberapa pertemuan untuk memberi informasi dan membina umat beriman dari tiga Keuskupan di Timor-Leste, seperti di Dili, Baucau, dan Maliana. Tema pembinaan dan katekese dikaitkan dengan keutamaan Paus dan Paus Fransiskus sebagai pribadi.

Tujuannya adalah untuk membantu umat beriman memperdalam pemahaman mereka tentang keutamaan Paus dan ajaran Paus Fransiskus, tetapi juga untuk mendorong mereka menyelaraskan iman dan budaya lokal.

Di luar kegiatan pembinaan di setiap keuskupan, Komisi Episkopal juga telah menyelenggarakan dua seminar akademis dan retret nasional, dengan tujuan untuk mendalami tema kunjungan Paus.