2 Kapal Induk AS Dikerahkan ke Timur Tengah Buat Bantu Israel Dari Serangan Iran
- AP.
Washington, VIVA – Dua kapal induk AS di Timur Tengah telah mengirimkan "pesan yang sangat kuat" untuk mencegah Iran menyerang Israel. Hal itu disampaikan oleh Pentagon, pada hari Kamis, 22 Agustus 2024.
"Kami telah memindahkan kemampuan ke wilayah tersebut, yang menurut saya telah masuk ke dalam pikiran Iran dan akan memengaruhi perhitungan mereka tentang bagaimana dan apakah mereka memilih untuk menanggapi (Israel)," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan.
"Kami memiliki dua kelompok penyerang kapal induk di sana, masing-masing dengan empat kapal perusak. Itu mengirimkan pesan pencegahan yang sangat kuat, dan juga mengirimkan pesan bahwa, Anda tahu, kami akan mendukung Israel," sambung Sabrina Singh, dikutip dari ANews, Jumat, 23 Agustus 2024.
Pernyataan itu muncul setelah kapal induk AS kedua, USS Abraham Lincoln, yang dilengkapi dengan jet tempur F-35, tiba pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS (USCENTCOM).
Pentagon mengumumkan awal bulan ini bahwa AS akan mengerahkan aset militer tambahan ke Timur Tengah, menjelang kemungkinan pembalasan oleh Iran terhadap Israel.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin juga memerintahkan Kelompok Serang Kapal Induk USS Abraham Lincoln, yang dilengkapi dengan jet tempur F-35C, untuk mempercepat transit ke wilayah tanggung jawab Komando Pusat. Hal itu guna menambah kemampuan yang telah disediakan oleh Kelompok Serang Kapal Induk USS Theodore Roosevelt.
Selain itu, ia pun memerintahkan kapal selam rudal berpemandu USS Georgia (SSGN 729) ke wilayah Komando Pusat.
Singh mengatakan USS Georgia masih dalam perjalanan, tepatnya di Mediterania Timur.
"Kami tidak memiliki bola kristal untuk dapat memperkirakan berapa lama mereka (kelompok penyerang) akan tinggal di sana, yang dapat saya katakan adalah bahwa kami dalam posisi yang baik, jika kami perlu membela Israel," katanya.
Selain itu, AS juga ingin melihat penurunan ketegangan di kawasan itu.
"Kami tetap fokus pada upaya untuk menurunkan ketegangan di kawasan itu, dan sementara juga tetap fokus pada pengamanan gencatan senjata sebagai bagian dari kesepakatan penyanderaan, untuk membawa semua sandera pulang dan mengakhiri perang di Gaza," katanya.