AS Gelontorkan Penjualan Senjata ke Israel Senilai Rp 316,6 Triliun
- jpost.com
Washington, VIVA – Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan senjata senilai US$ 20 miliar atau setara dengan Rp 316,6 triliun, kepada Israel. Dukungan militer itu termasuk sejumlah jet tempur dan rudal udara-ke-udara canggih, menurut Departemen Luar Negeri AS, pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Kongres AS juga diberitahu tentang penjualan militer, yang akan datang, yang mencakup lebih dari 50 jet tempur F-15, Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Canggih atau AMRAAM, amunisi tank 120 mm dan mortir berdaya ledak tinggi, serta kendaraan taktis.
Melansir dari India Today, Rabu, 14 Agustus 2024, pengiriman ini terjadi pada saat kekhawatiran yang kuat bahwa Israel mungkin terlibat dalam perang Timur Tengah yang lebih luas.
Namun, senjata-senjata itu tidak diharapkan akan sampai ke Israel dalam waktu dekat, itu adalah kontrak yang akan memakan waktu bertahun-tahun untuk dipenuhi.
Sebagian besar dari apa yang dijual adalah untuk membantu Israel meningkatkan kemampuan militernya dalam jangka panjang.
“Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan memelihara kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap. Penjualan yang diusulkan ini konsisten dengan tujuan tersebut,” kata Departemen Luar Negeri dalam rilis penjualan tersebut.
Diketahui, pemerintahan Joe Biden harus menyeimbangkan dukungannya yang berkelanjutan untuk Israel dengan semakin banyaknya seruan dari anggota parlemen dan publik AS untuk mengekang dukungan militer, di sana karena tingginya jumlah kematian warga sipil di Gaza.
Pemerintah juga telah mengekang satu pengiriman senjata seberat 2.000 pon di tengah serangan udara Israel yang terus berlanjut di daerah sipil berpenduduk padat di Gaza.
Kontrak tersebut tidak hanya akan mencakup penjualan 50 pesawat baru yang akan diproduksi oleh Boeing, namun juga akan mencakup peralatan pemutakhiran bagi Israel untuk memodifikasi armada puluhan jet tempur F-15 yang ada dengan mesin dan radar baru, di antara pemutakhiran lainnya.
Jet tempur tersebut merupakan bagian terbesar dari penjualan senilai US$ 20 miliar dengan pengiriman pertama diharapkan pada tahun 2029.