FBI Lakukan Penyelidikan setelah Tim Kampanye Trump Melapor Diretas oleh Iran
- AP Photo/Gene J. Puskar
Washington, VIVA – FBI Amerika Serikat (AS), mengatakan pada hari Senin, 12 Agustus 2024, bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan setelah tim kampanye dari capres Donald Trump mengatakan komunikasi internalnya diretas dan tim kampanye tersebut menyalahkan pemerintah Iran.
Mantan presiden tersebut mengatakan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024, bahwa Microsoft telah memberi tahu tim kampanyenya bahwa Iran telah meretas salah satu situs webnya.
Melansir dari The New Arab, Selasa, 13 Agustus 2024, Trump mengatakan Iran hanya dapat memperoleh informasi yang tersedia untuk umum.
FBI juga sedang menyelidiki dugaan peretasan yang menargetkan penasihat tim kampanye Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
FBI memulai penyelidikan pada bulan Juni, ketika Biden masih mencalonkan diri sebagai presiden, dengan mencurigai bahwa Iran berada di balik upaya pencurian data dari dua tim kampanye presiden AS.
Sementara itu, pemerintah Iran membantah telah meretas kampanye Trump.
Tim kampanye Trump, merujuk pada laporan oleh para peneliti Microsoft, yang mengindikasikan bahwa peretas yang terkait dengan pemerintah Iran mencoba membobol akun seorang "pejabat tinggi" dalam kampanye presiden AS pada bulan Juni.
Laporan tersebut menambahkan bahwa para peretas mengambil alih akun milik seorang mantan penasihat politik dan kemudian menggunakannya untuk menargetkan pejabat tersebut. Laporan tersebut juga tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang identitas target.