Meski Vokal soal Palestina, Harris Tidak Dukung Embargo Senjata ke Israel

Arsip - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menghadiri KTT ASEAN-Amerika Serikat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 6 September 2023.
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

Washington, VIVA – Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Kamala Harris tidak mendukung embargo senjata terhadap Israel. Hal itu disampaikan oleh seorang ajudan utama Harris, pada Kamis, 8 Agustus 2024. 

Komentar tersebut muncul sehari setelah wakil presiden AS itu dicemooh oleh pengunjuk rasa pro-Palestina dalam sebuah rapat umum untuk pertama kalinya sejak ia menjadi kandidat presiden kurang dari tiga minggu lalu.

Harris juga bertemu dengan kelompok-kelompok yang menentang perang setelah rapat umum di Detroit, Michigan. Para peserta dilaporkan mengatakan bahwa mereka mengangkat isu penghentian pasokan senjata AS ke Israel.

Arsip foto - Presiden AS Joe Biden (kanan) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 25 Juli 2024.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu Ajansi

“Ia tidak mendukung embargo senjata terhadap Israel,” kata penasihat keamanan nasional Harris, Phil Gordon, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 9 Agustus 2024.

Gordon lantas menambahkan bahwa wakil presiden itu yakin Israel mampu mempertahankan diri bersama AS, terhadap Iran dan kelompok teroris yang didukung Iran.

Diketahui, Harris menghadapi tekanan dari sayap kiri partai Demokrat untuk mengubah arah dari dukungan militer terhadap perang Israel di Gaza 

Masalah ini juga penting di Michigan, negara bagian yang menjadi basis medan pertempuran dalam pemilihan umum AS pada November mendatang, dengan populasi besar warga Amerika-Arab yang secara vokal menentang perang.

VIVA Militer: Drone tempur militer Israel

Photo :
  • al-monitor.com

Di Detroit pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, Harris juga mendapati dirinya berulang kali diganggu oleh para pengunjuk rasa Gaza.

"Jika Anda ingin Donald Trump menang, katakan saja. Jika tidak, saya akan bicara," kata Harris, ekspresinya mengeras saat ia berusaha meredakan gangguan.

Harris juga akan berusaha untuk tidak mengasingkan mayoritas pemilih AS yang menurut jajak pendapat mendukung Israel.

Sebagai wakil presiden, Harris terkadang lebih kritis daripada Biden terhadap korban sipil yang disebabkan oleh serangan Israel di Gaza.

Harris kemudian membuat perubahan besar setelah ia bertemu dengan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan bahwa ia tidak akan diam mengenai situasi di Palestina.

Komentar penasihat Harris dalam hal ini juga tampaknya memperjelas bahwa ia tidak akan mendukung segala bentuk penghentian total dalam transfer senjata.

Di bawah Biden, Gedung Putih hanya menghentikan pengiriman satu bom berat ke Israel karena kekhawatiran tentang bagaimana bom itu akan digunakan.