Bangladesh Kini Dipimpin Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus
- http://brpbhaskar.blogspot.com
Dhaka, VIVA – Peraih Nobel Perdamaian 2006, Muhammad Yunus, resmi dipilih untuk memimpin pemerintahan sementara Bangladesh. Keputusan tersebut diambil dalam sebuah pertemuan penting yang dipimpin oleh Presiden Bangladesh, Mohammed Shahabuddin.
Perkembangan itu terjadi sehari setelah Sheikh Hasina, mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Bangladesh dan meninggalkan negara tersebut.
Yunus yang dikenal sebagai 'bankir bagi kaum miskin' karena karyanya dalam memerangi kemiskinan, merupakan pilihan utama para mahasiswa yang berunjuk rasa untuk menjadi penasihat utama pemerintahan sementara.
Usulan mahasiswa untuk mengangkatnya sebagai pemimpin pemerintahan sementara, diterima dalam pertemuan tersebut. Pertemuan itu juga dihadiri oleh mahasiswa yang memimpin agitasi kuota, dan kepala tiga pasukan.
Berbicara kepada media setelah pertemuan tersebut, para pemimpin mahasiswa mengatakan bahwa mereka yakin pemerintahan sementara jauh lebih baik di bawah kepemimpinan Yunus.
Melansir dari India Today, Rabu, 7 Agustus 2024, sebelumnya mereka juga telah menyerahkan daftar nama termasuk 10-14 tokoh terkemuka untuk menjadi bagian dari pemerintahan sementara.
Diketahui, pria berusia 83 tahun tersebut dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006 atas kerja perintisnya dalam membantu jutaan orang keluar dari kemiskinan. Yunus pernah didakwa oleh pemerintah Hasina dalam lebih dari 190 kasus dan telah beberapa kali berselisih dengan pemerintah Sheikh Hasina di masa lalu.
Ia dilaporkan dipaksa keluar sebagai direktur pelaksana Grameen Bank dengan alasan bahwa ia telah melewati usia pensiun yang sah yaitu 60 tahun.
Laporan Daily Star sebelumnya mengatakan, bahwa koordinator gerakan mahasiswa yang memimpin protes di negara tersebut menginginkan Yunus untuk memimpin pemerintahan sementara.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, Nahid Islam, salah satu koordinator utama gerakan yang menyebabkan tergulingnya Sheikh Hasina mengatakan Profesor Yunus telah setuju untuk mengambil alih tanggung jawab tersebut dengan mempertimbangkan situasi negara saat ini.
"Kami telah memutuskan bahwa pemerintahan sementara akan dibentuk di mana Peraih Nobel yang terkenal secara internasional, Dr Muhammad Yunus, yang memiliki penerimaan luas, akan menjadi penasihat utama," kata Nahid dari Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi.
Muhammad Yunus lahir pada tahun 1940 di Chittagong, belajar di Universitas Dhaka sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk mengambil jurusan ekonomi di Universitas Vanderbilt. Yunus dihukum karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan negara tersebut.