Militer Ambil Alih Pemerintahan Setelah PM Bangladesh Mundur
- Associated Press
Dhaka, VIVA – Militer Bangladesh resmi mengambil alih negara itu, pada Selasa, 6 Agustus 2024, setelah protes massal memaksa Perdana Menteri, Sheikh Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri dari negara itu.
Hasina, telah berkuasa sejak 2009 tetapi dituduh melakukan kecurangan pemilu pada bulan Januari dan membuat jutaan orang turun ke jalan selama bulan lalu untuk menuntutnya mundur.
Ratusan orang tewas ketika pasukan keamanan berusaha meredakan kerusuhan, tetapi protes semakin meluas dan Hasina akhirnya melarikan diri dari Bangladesh dengan helikopter pada hari Senin, 5 Agustus 2024, ketika militer berbalik melawannya.
Kepala militer Bangladesh Jenderal Waker-Uz-Zaman mengumumkan pada hari Senin sore di televisi pemerintah bahwa Hasina telah mengundurkan diri dan militer akan membentuk pemerintahan sementara.
"Negara ini telah banyak menderita, ekonomi telah terpukul, banyak orang telah terbunuh, sudah saatnya untuk menghentikan kekerasan," kata Waker, tak lama setelah massa yang gembira menyerbu dan menjarah kediaman resmi Hasina.
Melansir dari The Sundaily, jutaan warga Bangladesh membanjiri jalan-jalan Dhaka setelah pengumuman Waker.
“Saya merasa sangat bahagia bahwa negara kita telah terbebas,” ujar Sazid Ahnaf, seorang warga Bangladesh.
Dia membandingkan peristiwa tersebut dengan perang kemerdekaan yang memisahkan negara itu dari Pakistan lebih dari lima dekade lalu.
“Kita telah terbebas dari kediktatoran. Ini adalah pemberontakan Bengal, seperti yang kita lihat pada tahun 1971, dan sekarang terlihat pada tahun 2024.”
Namun, ada juga kekacauan dan kemarahan, dengan polisi melaporkan sedikitnya 66 orang tewas pada hari Senin ketika massa melancarkan serangan balas dendam terhadap sekutu Hasina.
Para pengunjuk rasa diketahui menyerbu parlemen dan membakar stasiun TV, sementara beberapa orang menghancurkan patung ayah Hasina, Sheikh Mujibur Rahman, pahlawan kemerdekaan negara itu.
Yang lain membakar museum yang didedikasikan untuk mantan pemimpin itu, api membakar potret-potret dalam kehancuran yang hampir tidak terpikirkan hanya beberapa jam sebelumnya.
“Waktunya telah tiba untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas penyiksaan,” kata pengunjuk rasa Kaza Ahmed.
"Sheikh Hasina bertanggung jawab atas pembunuhan.”
Kantor-kantor Liga Awami pimpinan Hasina di seluruh negeri dibakar dan dijarah, kata saksi mata kepada AFP.
Kerusuhan dimulai bulan lalu dalam bentuk protes terhadap pengurangan kuota pekerjaan pegawai negeri dan kemudian meningkat menjadi seruan yang lebih luas agar Hasina mundur.
Pemerintahnya juga dituduh oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia yang menyebut bahwa mantan PM itu menyalahgunakan lembaga-lembaga negara untuk memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan dan membasmi perbedaan pendapat, termasuk melalui pembunuhan di luar hukum terhadap aktivis oposisi.
Setidaknya 366 orang tewas dalam kerusuhan yang dimulai pada awal Juli, menurut penghitungan AFP berdasarkan laporan polisi, pejabat pemerintah, dan dokter di rumah sakit.