Garda Revolusi Iran Bantah Ismail Haniyeh Tewas Akibat Bom Selundupan di Wisma Teheran

Foto kediaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, yang dirilis IRGC
Sumber :
  • iranintl

Teheran, VIVA – Media yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dengan keras menolak laporan New York Times mengenai pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang mengklaim ia dibunuh oleh alat peledak yang disembunyikan di kamarnya dua bulan sebelum pembunuhan. 

"Kebohongan ini disebarkan sementara hasil investigasi para ahli menunjukkan bahwa Haniyeh terkena proyektil, yang tidak dapat dikesampingkan keterlibatan rezim Zionis," demikian bunyi laporan kantor berita Fars.

Mengutip lima pejabat Timur Tengah, laporan New York Times mengklaim bom itu disembunyikan di wisma tamu yang dikelola Korps Garda Revolusi Islam di kompleks Neshat di Teheran utara, demikian pernyataan laporan itu.

Surat kabar itu merinci bahwa ledakan itu terjadi sekitar pukul 2 pagi waktu setempat, yang di-remote dari jarak jauh dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Ledakan itu mengguncang gedung, memecahkan jendela, dan sebagian dinding luar runtuh.

Foto kediaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, yang dirilis IRGC

Photo :
  • foto: Iranintl & albalad.co

Dua pejabat Iran mengatakan mereka tidak tahu bagaimana atau kapan bom tersebut ditanam di kamar Haniyeh.

Mereka mengatakan pemimpin Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah, menginap di kamar sebelah yang tidak terlalu rusak oleh ledakan, yang menunjukkan bahwa Haniyeh memang sengaja dijadikan target.

Tidak jelas siapa pejabat Timur Tengah yang mengungkap hal itu ke NYT, dan jika mereka berasal dari negara-negara yang bersahabat dengan Iran, mereka akan berkepentingan untuk menawarkan skenario yang tidak terlalu merugikan bagi IRGC atau rezim Iran. 

Beberapa jurnalis dan aktivis Iran meragukan kebenaran laporan itu, dengan mengatakan bahwa rezim Iran tidak ingin terlihat sama sekali tidak mampu mempertahankan diri terhadap serangan rudal atau pesawat tak berawak asing. 
Namun, pernyataan Fars News yang menyebutkan bahwa proyektil menghantam gedung tersebut tampaknya melemahkan argumen ini.

Pembersihan ‘Orang Dalam’

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC)

Photo :
  • Iran International

Menurut tiga pejabat Iran yang berbicara kepada New York Times, pelanggaran semacam itu "merupakan kegagalan besar intelijen dan keamanan bagi Iran dan sangat memalukan bagi Garda Revolusi, yang menggunakan kompleks tersebut untuk tempat peristirahatan, pertemuan rahasia, dan menampung tamu-tamu penting seperti Haniyeh."

Beberapa pejabat seperti wakil komandan IRGC Qasem Soleimani dan mantan anggota parlemen, Mansour Haqiqatpour, bahkan telah menyarankan bahwa pembersihan dalam pasukan keamanan diperlukan.

Ia mengutuk pembunuhan tersebut karena dampaknya terhadap aparat keamanan Iran, mengatakan bahwa pembunuhan tersebut "memberikan kesan negatif pada pejabat keamanan Iran". 

Mansour menyerukan akuntabilitas di antara pejabat politik, militer, dan keamanan tertentu, dengan menyarankan bahwa beberapa mungkin perlu diberhentikan.

Surat kabar konservatif Iran Jomhouri-e Eslami juga mengkritik pasukan keamanan karena gagal menyingkirkan penyusup dalam jajaran mereka.

Artikel tersebut mengecam fokus pada upaya balas dendam daripada pencegahan aksi teror dan merekomendasikan pembersihan menyeluruh terhadap badan intelijen dan keamanan Iran untuk melindungi dari pembunuhan semacam itu.

Diketahui, kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, pada Rabu dini hari, 31 Juli 2024, memicu spekulasi upaya infiltrasi Israel sejak lama di Republik Islam Iran. 

Israel biasanya tidak mengaku bertanggung jawab secara terbuka atas pembunuhan yang mereka lakukan di Iran. Namun, Hamas, pejabat Iran, dan beberapa pejabat AS mengonfirmasi bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh.