Netanyahu Murka 12 Anak-anak Tewas karena Serangan Roket Hizbullah
- dantri.com.vn
Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin, 29 Juli 2024, mengunjungi lokasi serangan mematikan, yang diduga dilakukan Hizbullah, di Dataran Tinggi Golan.
Netanyahu berjanji Israel akan memberikan tanggapan keras terhadap tembakan roket yang menewaskan 12 anak-anak tersebut.
"Seperti semua warga negara Israel, dan saya harus katakan seperti banyak orang di seluruh dunia, kami sangat terguncang oleh pembunuhan yang mengerikan ini," kata Netanyahu di lokasi serangan.
“Anak-anak ini adalah anak-anak kita. Negara Israel tidak akan dan tidak bisa membiarkan ini berlalu. Respons kita akan datang dan akan lebih keras," tambahnya, dikutip dari Alarabiya, Senin, 29 Juli 2024.
Puluhan warga Majdal Shams memprotes kunjungan Netanyahu yang dilakukan setelah korban terakhir dimakamkan pada hari Senin, dengan ratusan pria dan wanita Druze berkumpul untuk pemakaman.
Banyak warga Majdal Shams belum menerima kewarganegaraan Israel sejak Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967.
Diketahui, 12 anak-anak yang tewas itu berusia antara 10 dan 16 tahun, ketika sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam lapangan sepak bola di kota Majdal Shams yang dihuni Druze Arab, tempat mereka bermain.
Menurut militer Israel, mereka terkena roket buatan Iran yang membawa hulu ledak seberat 50 kilogram, dan menambahkan bahwa roket itu ditembakkan oleh kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Namun, Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut, meskipun mengklaim telah melakukan beberapa serangan terhadap posisi militer Israel pada hari itu.
Hizbullah mengatakan tindakannya terhadap pasukan Israel adalah untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan sekutunya, kelompok militan Hamas.