Sindir Kamala Harris soal Gaza, Trump Banggakan Pertemuannya dengan Netanyahu

Pertemuan Donald Trump dan Netanyahu (Doc: India Today)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Washington – Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Jumat, 26 Juli 2024. Ada momen menarik dalam pertemuan itu.

Trump menyampaikan hubungannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selalu hangat. Dia berharap ada kemajuan dalam pembicaraan tentang gencatan senjata di Gaza, Palestina.

Netanyahu sempat melakukan perjalanan ke Mar-a-Lago, resort Trump di Florida, AS. Perjalanan itu dilakukan Netanyahu usai bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden AS Kamala Harris.

Trump dalam pertemuan itu sempat menyapa Netanyahu dan istrinya, Sara. Dia juga menyindir Kamala Harris yang menyuarakan kekhawatiran setelah bertemu dengan pemimpin Israel terkait korban rakyat Palestina akibat agresi militer negara zionis yang sudah berlangsung selama sembilan bulan di Gaza.

"Saya pikir pernyataannya tidak sopan," kata Trump, dikutip dari India Today, Senin, 29 Juli 2024.

Adapun Netanyahu menyampaikan dirinya berharap kunjungannya ke AS bisa menghasilkan kesepakatan gencatan senjata yang lebih cepat. "Saya harap begitu. Namun saya pikir waktu yang akan menjawabnya," ujar Netanyahu.

PM Israel Netanyahu Bertemu Donald Trump

Photo :
  • AP News

Trump bilang dirinya pikir ada pergerakan dalam upaya gencatan senjata karena tekanan dunia internasional terhadap Israel. Menurutnya, ia akan mengirim tim untuk berunding di Roma.

Mantan presiden AS itu juga menepis segala dugaan ketegangan dengan Netanyahu. "Kami memiliki hubungan yang sangat baik," ujar Trump.

Netanyahu membuat Trump marah saat dia memberi selamat kepada Biden atas kemenangan di Pilpres AS 2020. Trump mengklaim saat Pilpres 2024, ia kalah karena dicurangi.

Trump belum lama ini juga mengkritik Netanyahu atas kegagalan keamanan Israel. Kritik Trump itu karena Hamas bisa sampao melakukan serangan 7 Oktober terhadap Israel yang memicu serangan balik dan brutal di Gaza.