Angkatan Udara Israel Deklarasi Siap Perang Melawan Hizbullah

VIVA Militer: Jet tempur F-16 Angkatan Udara Israel
Sumber :
  • telegraph.co.uk

Tel Aviv – Komandan Angkatan Udara Israel, Tomer Bar mengatakan bahwa persiapan untuk kemungkinan perang melawan Hizbullah di Lebanon telah selesai. Dia juga memperingatkan akan ada “kejutan”.

Bar membuat pengumuman tersebut dalam pertemuan dengan para pemimpin kota dan pemukiman Israel utara di Pangkalan Udara Ramat David, di mana Hizbullah membagikan video drone pada hari Rabu, 24 Juli 2024.

VIVA Militer: Serangan drone militer Israel ke wilayah Lebanon selatan

Photo :
  • wsj.com

Video terbaru yang diambil oleh drone "Hoopoe" juga membagikan informasi tentang komandan pangkalan tersebut, Kolonel Asaf Eshed.

Dua video drone lainnya berasal dari kota pelabuhan Haifa dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

“Ada tanggung jawab penuh pada Angkatan Udara Israel untuk melaksanakan semua rencana operasional. Dan akan ada pukulan knockout yang mematikan, terhadap musuh yang kita kenal, dan akan ada kejutan,” kata Bar dalam pertemuan itu.

“Saya akan memberitahu Anda bahwa sepanjang perang kami telah mempertahankan dan mempertahankan kemampuan (kami). Jika perang pecah di utara dan dengan Iran, kami akan bangkit dan kami siap," sambungnya, dikutip dari The New Arab, Jumat, 26 Juli 2024.

Israel dan Hizbullah terlibat dalam bentrokan sengit lintas batas sejak Oktober tahun lalu bersamaan dengan perang Gaza. Ratusan orang tewas di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang, dan puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan terpaksa mengungsi.

Pemerintah Israel mendapat tekanan besar dari penduduk Israel utara untuk memfasilitasi kepulangan mereka dan menyingkirkan ancaman Hizbullah.

VIVA Militer: Milisi Hizbullah Lebanon

Photo :
  • latimes.com

Hizbullah sebaliknya memperingatkan Israel agar tidak melakukan "salah perhitungan", dan mengatakan bahwa mereka akan memberikan pukulan berat jika melancarkan perang skala penuh terhadap Lebanon.

Negara-negara Barat juga sedang berusaha untuk menemukan penyelesaian antara Lebanon dan Israel, yang berpotensi menyebabkan pejuang Hizbullah mundur dari perbatasan Israel, sementara Israel menarik diri dari wilayah Lebanon yang masih didudukinya, dan mungkin menyelesaikan demarkasi perbatasan darat antara negara-negara musuh.