Mengerikan, Setengah Juta Orang Tewas per Tahun Akibat Cuaca Panas Ekstrem
- Pixabay
Den Haag – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada Kamis, 25 Juli 2024, menyoroti meningkatnya bahaya panas bumi, yang menewaskan jutaan orang.
“Panas diperkirakan membunuh hampir setengah juta orang per tahun, atau 30 kali lebih banyak dibandingkan siklon tropis," kata Guterres, dikutip dari ANews, Jumat, 26 Juni 2024.
“Kami tahu apa yang mendorong perubahan iklim yang disebabkan oleh bahan bakar fosil dan disebabkan oleh manusia. Dan kami tahu ini akan menjadi lebih buruk,” sambungnya.
Panas ekstrem adalah ketidaknormalan baru, tetapi kabar baiknya adalah kita bisa menyelamatkan nyawa dan membatasi dampaknya, menurut Guterres.
Dia juga menekankan bahwa panas ekstrem semakin merusak perekonomian, memperlebar kesenjangan, dan melemahkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB serta membunuh para korban.
Ia juga menegaskan permintaan global dengan empat bidang fokus, seperti merawat kelompok yang paling rentan, meningkatkan perlindungan bagi pekerja, meningkatkan ketahanan perekonomian dan masyarakat dengan menggunakan data dan ilmu pengetahuan.
"Yang terakhir, saya ingin menyampaikan satu poin penting. Saat ini, fokus kita adalah dampak panas ekstrem. Tapi jangan lupa bahwa ada banyak gejala buruk lainnya dari krisis iklim: angin topan, banjir, dan kekeringan yang semakin dahsyat, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, daftarnya terus bertambah,” ungkap Guterres.
Untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, ia berkata, "Kita harus melawan penyakit ini. Penyakit ini adalah kegilaan dari pembakaran satu-satunya rumah kita. Penyakit ini adalah kecanduan terhadap bahan bakar fosil. Penyakit ini adalah kelambanan terhadap perubahan iklim."
Ia juga menegaskan G20 harus mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan mendukung negara dan komunitas yang rentan.
"Pesannya jelas: Panas sedang terjadi. Panas ekstrem berdampak ekstrem pada manusia dan planet ini. Dunia harus bangkit menghadapi tantangan kenaikan suhu," tutupnya.