Biden dan Netanyahu Bertemu di Gedung Putih, Bahas Gencatan Senjata di Gaza
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Washington – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengunjungi Gedung Putih pada Kamis, 25 Juli 2024, untuk membahas perang di Gaza dengan Presiden AS, Joe Biden.
Pembahasan itu kemungkinan mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Kunjungan pertama Netanyahu ke Gedung Putih terjadi di saat meningkatnya tekanan di Israel dan AS untuk mencari akhir dari perang sembilan bulan yang telah menewaskan lebih dari 39.000 orang di Gaza dan sekitar 1.200 orang tewas di Israel. Puluhan sandera Israel juga masih mendekam di tahanan Hamas.
Sementara itu, Biden mengulangi seruannya kepada Israel dan Hamas di Ruang Oval untuk segera menyetujui perjanjian gencatan senjata yang akan memulangkan sandera yang tersisa. Hal itu disampaikan oleh juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby.
Pejabat Gedung Putih mengatakan perundingan sedang dalam tahap penutupan, namun ada masalah yang perlu diselesaikan.
“Masalah itu harus segera diselesaikan, tetapi hal ini memerlukan kompromi," kata Kirby, dikutip dari India Today, Jumat, 26 Juli 2024.
Selain itu, Wakil Presiden AS, Kamala Harris dijadwalkan bertemu secara terpisah pada hari Kamis dengan Netanyahu.
Dia juga diperkirakan akan menekan PM Israel itu untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera yang diculik selama serangan Hamas pada 7 Oktober.
Netanyahu, terakhir berkunjung ke Gedung Putih ketika mantan Presiden Donald Trump masih menjabat pada 2020 lalu.
Kunjungannya ke AS juga akan bertemu dengan Trump di Florida, pada hari Jumat.
Pemimpin Partai Likud yang konservatif, Netanyahu, dan Biden yang berhaluan tengah dari Partai Demokrat, mengalami hubungan yang 'pasang surut' selama bertahun-tahun. Netanyahu, dalam pertemuan terakhirnya di Gedung Putih dengan Biden, merenungkan sekitar 40 tahun mereka saling mengenal dan berterima kasih kepada presiden atas jasanya.
“Dari Zionis Yahudi yang bangga hingga Zionis Irlandia-Amerika, saya ingin mengucapkan terima kasih atas 50 tahun pelayanan publik dan 50 tahun dukungan terhadap negara Israel,” kata Netanyahu kepada Biden di awal pertemuan mereka.
Proposal yang didukung AS untuk membebaskan sandera yang tersisa di Gaza dalam tiga tahap adalah sesuatu yang akan menjadi pencapaian besar bagi Biden. Hal ini juga bisa menjadi keuntungan bagi Harris dalam usahanya untuk menggantikannya sebagai presiden AS di masa mendatang.
Setelah pembicaraan mereka, Biden dan Netanyahu bertemu dengan keluarga sandera Amerika.
Bagi Harris, pertemuan dengan Netanyahu adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa ia memiliki keberanian untuk menjabat sebagai panglima tertinggi.
Dia juga diawasi oleh kelompok politik kiri yang mengatakan Biden belum berbuat cukup banyak untuk memaksa Netanyahu mengakhiri perang.