Sekjen PBB Pening Israel-Houthi Saling Serang, Desak Semua Pihak Menahan Diri
- AP Photo/Hadi Mizban.
Yaman – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyuarakan keprihatinan yang mendalam, pada Minggu, 21 Juli 2024, atas potensi eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah menyusul serangan Israel di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman barat.
“Sekretaris Jenderal tetap sangat prihatin mengenai risiko eskalasi lebih lanjut di kawasan dan terus mendesak semua pihak untuk menahan diri,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor utusan khusus Sekjen PBB untuk Yaman, Hans Grundberg.
Melansir dari Middle East Monitor, Senin, 22 Juli 2024, Grundberg meminta semua pihak terkait untuk menghindari serangan yang dapat merugikan warga sipil dan merusak infrastruktur sipil.
Setidaknya tiga orang tewas dan 87 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan pelabuhan Al Hudaydah, tangki bahan bakarnya, dan pembangkit listriknya pada hari Sabtu, 20 Juli 2024, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi.
Tentara Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan itu sebagai tanggapan langsung terhadap serangan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh kelompok Houthi di Tel Aviv pada hari Jumat, 19 Juli 2024, yang menewaskan seorang warga Israel dan melukai 10 lainnya.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree merespons keras serangan balasan Israel di pelabuhan Al Hudaydah, Yaman barat, Sabtu, 20 Juli. Houthi berjanji akan menanggapi serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan ragu untuk menyerang lebih banyak target vital di Israel.
Mereka memperingatkan bahwa Tel Aviv – kota besar yang menampung sejumlah misi diplomatik di negara Zionis tersebut – masih belum aman.
"Kami telah bersiap untuk perang jangka panjang melawan musuh ini (red-Israel) sampai agresi berhenti dan blokade terhadap rakyat Palestina dicabut," tegas Brigjen Saree dilansir CNN, Minggu, 21 Juli 2024.