Momen Donald Trump Cium Helm Petugas Damkar yang Tewas Tertembak saat Kampanye
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Washington – Dalam acara Konvensi Nasional Partai Republik, Donald Trump menyampaikan pidatonya pertamanya pada Kamis, 18 Juli 2024. Dalam acara tersebut, Trump menyampaikan penghormatan terakhirnya untuk pemadam kebakaran yang tewas tertembak saat menghadiri kampanye.
Dalam pidatonya, Trump menggambarkan bagaimana dia nyaris terbunuh dari upaya pembunuhan terhadap dirinya, setelah selamat dari serangan itu.
"Saya berada di sana hanya atas karunia Tuhan Yang Maha kuasa," kata Trump saat berada di Milwaukee.
“Saya mendengar suara mendesing keras dan merasakan sesuatu menghantam telinga kanan saya dengan sangat, sangat keras,” sambungnya, dikutip dari Alarabiya, Jumat, 19 Juli 2024.
Dengan foto Trump yang berlumuran darah ditampilkan di layar di belakangnya, Trump memuji agen Dinas Rahasia yang bergegas ke sisinya dan memberikan penghormatan kepada anggota pemadam kebakaran yang terbunuh, Corey Comperatore, sambil mencium helm pemadam kebakarannya.
Mantan presiden tersebut melontarkan nada perdamaian yang luar biasa pada momen pembukaan pidatonya, ketika ia secara resmi menerima pencalonan presiden dari partai tersebut.
“Saya mencalonkan diri menjadi presiden untuk seluruh Amerika, bukan separuh Amerika, karena tidak ada kemenangan jika menang untuk separuh Amerika,” ujarnya dengan lantang.
Kemudian, Trump beralih ke serangan-serangan lama terhadap pemerintahan Biden, yang menurutnya menghancurkan negara tersebut.
Dia mengklaim bahwa dakwaan kriminalnya adalah bagian dari konspirasi Partai Demokrat, dan memperingatkan bahwa Biden akan memicu Perang Dunia Ketiga dan menggambarkan invasi migran ke perbatasan selatan.
Seperti yang telah dilakukan sepanjang karier politiknya, Trump berpendapat bahwa hanya dia yang bisa menyelamatkan negara yang semakin menyusut ini dari kehancuran.
Pidato tersebut mengakhiri acara empat hari, di mana ia disambut dengan pujian oleh pihak yang kini sepenuhnya mendukungnya.
Sementara itu, lawan Trump pada pemilu 5 November, Presiden Joe Biden, sedang mempertimbangkan apakah akan mundur sepenuhnya dari pencalonan, setelah tokoh senior partai, sekutu kongres, dan donor besar partai memperingatkannya bahwa dia tidak bisa maju dalam pemilu, setelah penampilan debatnya yang kurang memuaskan pada 27 Juni lalu.
Biden, sedang mengisolasi diri di rumahnya di Delaware setelah tertular COVID-19. Dokternya mengatakan dia mengalami gejala ringan.
Sebelum Trump tampil di panggung untuk menyampaikan pidato utamanya, konvensi tersebut berhenti sejenak untuk menyambut istrinya, Melania Trump, yang jarang terlihat selama kampanye.
Dia memasuki arena diiringi musik klasik dan melambai kepada penonton dari kotak di sebelah wakil presiden pilihan Trump, Senator J.D. Vance.
Vance, yang berusia 39 tahun, setengah usia Trump, secara luas dipandang sebagai pewaris ideologi Gerakan Make American Great milik Trump.