PM Inggris Baru Keir Starmer Diberi Rp416 Juta dari Donatur Muslim untuk Beli Baju Kerja
- Liam McBurney/Pool Photo via AP
London – Perdana Menteri (PM) Inggris terpilih, Keir Starmer, menerima US$ 25.600 atau setara dengan Rp 416,1 juta dari seorang rekan Muslimnya untuk membeli pakaian saat pemilihan umum Inggris, 4 Juli 2024.
Waheed Alli, anggota majelis tinggi Inggris, House of Lords, memberikan lebih dari £16.000 (Rp 332,7 juta) kepada Starmer untuk pakaian kerja dan lebih dari £2.000 (Rp 41,5 juta) untuk aksesoris seperti kacamata hitam.
Alli, yang merupakan salah satu Muslim gay paling terkemuka di Inggris dan telah menjadi pendukung Partai Buruh, dianggap sebagai penganut Blairite dalam pandangan politiknya.
Melansir dari Middle East Eye, Rabu, 10 Juli 2024, mantan Perdana Menteri, Tony Blair menominasikan Alli untuk gelar bangsawannya. Dari keturunan Indo-Karibia, Alli lahir di London dari ayah Muslim Trinidad dan ibu Hindu Guyana.
Dia paling terkenal karena karirnya sebagai eksekutif TV, di mana dia ikut menciptakan acara TV realitas terkenal, Survivor.
Ia juga merupakan investor pendiri dan mantan ketua perusahaan pakaian online populer ASOS.
Menurut Financial Times, Alli telah menjadi pemain kunci dalam kemenangan Starmer, karena memberikan sumbangan pribadi dan membuat partai tersebut tidak terlalu bergantung pada pendanaan dari serikat pekerja.
Jurnalis Sunday Times Gabriel Pogrund mencatat bahwa Alli terlihat di 10 Downing Street ketika Starmer mulai menjabat pada hari Jumat, 5 Juli 2024. "Alli dekat dengan Starmer dan Wakil Perdana Menteri Angela Rayner," kata Pogrund.
Starmer Didukung Komunitas Muslim
Dia juga menambahkan bahwa Alli memainkan peran besar di balik layar pada tahun-tahun mendatang.
Meskipun memenangkan banyak kursi parlemen dalam pemungutan suara minggu lalu, Starmer telah mendapatkan dukungan dari komunitas Muslim.
Partai tersebut kalah melawan empat kandidat Muslim independen yang biasanya menduduki kursi Partai Buruh karena pendiriannya terhadap konflik di Gaza.
Starmer adalah pendukung awal dan kuat terhadap kampanye militer Israel di daerah kantong Palestina, setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, bahkan ia mendukung penolakan Israel untuk mengizinkan makanan, air, listrik, dan kebutuhan penting lainnya memasuki wilayah tersebut.
Kebijakan tersebut, yang merupakan pelanggaran hukum internasional, telah mengakibatkan penderitaan yang meluas di Gaza, termasuk kekurangan gizi, serta kematian akibat kelaparan dan penyakit.
Starmer kemudian melunakkan pendiriannya dan partainya, kini dia menyerukan gencatan senjata.
Sejak pemilihannya, Inggris telah membatalkan keberatan terhadap permohonan Pengadilan Kriminal Internasional atas surat perintah penangkapan yang menargetkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant.
Starmer juga menunjuk pengacara Richard Hermer sebagai jaksa agungnya.
Pada bulan Oktober, Hermer termasuk di antara delapan pengacara Yahudi terkemuka, yang menulis surat untuk mendesak Israel agar mengingat kewajiban internasionalnya selama serangan militernya di Gaza.
Dia juga mengatakan kepada stasiun radio LBC pada saat itu bahwa pengepungan Israel terhadap listrik, air dan makanan di Gaza kemungkinan besar melanggar hukum internasional.