Israel Serang Sekolah di Gaza, Anak-anak Palestina Lagi Baca Al-Quran Tewas

Serangan Israel di Sekolah (Doc: BBC Internasional)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Gaza Sekolah yang dikelola oleh PBB di Jalur Gaza diserang Israel, dan menyebabkan sedikitnya 16 orang tewas, dan puluhan lainnya luka-luka. Hal itu disampaikan oleh para pejabat Palestina.  

Bangunan itu menampung ribuan pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Sementara itu, klaim Israel mengatakan bahwa pihaknya telah menyerang beberapa anggota Hamas yang beroperasi di bangunan yang terletak di area Sekolah Al-Jaouni.

VIVA Militer: Masjid Ibnu Utsman Gaza hancur diantam rudal Israel

Photo :
  • X/@AbuJamal64741

Sumber setempat mengatakan sasarannya adalah sebuah ruangan yang diduga digunakan oleh polisi Hamas.

"klaim tersebut sangat, sangat serius dan harus diselidiki," kata Juru bicara badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dikutip dari BBC Internasional, Senin, 8 Juli 2024.

Video dari lokasi sekolah Nuseirat menunjukkan orang dewasa dan anak-anak berteriak di jalan, yang dipenuhi asap dan tertutup debu dan puing-puing, sambil berlari untuk membantu korban luka.

Saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa serangan itu menargetkan lantai atas sekolah, yang terletak di dekat pasar yang ramai.

BBC memperoleh informasi bahwa ada 7.000 orang yang menggunakan bangunan tersebut sebagai tempat berlindung.

Seorang wanita mengatakan bagaimana beberapa anak terbunuh ketika mereka sedang membaca Al-Quran ketika gedung itu dihantam.

“Ini keempat kalinya mereka menargetkan sekolah tanpa peringatan,” ucapnya.

Hamas mengatakan lima jurnalis lokal termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan Israel pada hari Sabtu, 6 Juli 2024. Anggota keluarga mereka juga dilaporkan menjadi sasaran.

Sebagai informasi, lebih dari 100 jurnalis telah kehilangan nyawa mereka di Gaza sejak serangan 7 Oktober, menurut Reporters Without Borders.

Hamas mengatakan lima korban jiwa terbaru menjadikan jumlahnya menjadi 158 jurnalis.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyerang gedung sekolah, dan mengatakan bahwa mereka telah mengambil banyak langkah untuk mengurangi risiko yang merugikan warga sipil, termasuk penggunaan pengawasan udara yang tepat dan intelijen tambahan.

"Militan Hamas menggunakan lokasi itu sebagai tempat persembunyian untuk melakukan serangan terhadap pasukan IDF," ujarnya.

“Hamas terus secara sistematis melanggar hukum internasional dengan mengeksploitasi struktur sipil dan penduduk sipil sebagai tameng manusia atas serangan teroris terhadap Negara Israel,” tambahnya.

Di lain sisi, Hamas menyebut serangan itu sebagai pembantaian terhadap warga sipil yang tidak berdaya.

Banyak dari mereka yang tewas dan terluka adalah perempuan, anak-anak dan orang tua, klaim kelompok tersebut melalui saluran Telegram berbahasa Inggris.