Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Bakal Dilanjutkan ke Putaran Kedua
- Anadolu Ajansi
Teheran – Pemilihan presiden di Iran saat ini sedang menuju putaran kedua setelah tidak ada kandidat yang berhasil memperoleh 50% suara, menurut hasil awal yang dirilis pada hari Jumat, 28 Juni 2024
Menurut penghitungan akhir yang diumumkan oleh markas pemilu pada hari Sabtu, kandidat reformis dan mantan Menteri Kesehatan Masoud Pezeshkian memperoleh jumlah suara terbanyak – 10,4 juta.
Pesaing terdekatnya, kandidat konservatif Saeed Jalili, yang pernah menjabat sebagai pemimpin perundingan nuklir dan kepala badan keamanan tertinggi, berada di urutan kedua dengan 9,4 juta suara.
Ketua parlemen Mohammad Baqer Qalibaf tertinggal di belakang dengan 3,3 juta suara, sementara mantan Menteri Dalam Negeri Mostafa Pourmohammadi memperoleh lebih dari 206.000 suara.
Sekitar 40% pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara mereka pada putaran pertama, jauh dari harapan akan jumlah pemilih yang lebih tinggi pada pemilu tahun ini.
Pemilu tahun 2021, yang dimenangkan telak oleh mendiang Ebrahim Raisi, menunjukkan tingkat partisipasi pemilih yang mencapai rekor terendah yaitu 49%. Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.
Pemilihan putaran kedua akan diadakan pada tanggal 5 Juli, dengan dua kandidat yang tersisa memiliki waktu satu minggu untuk terlibat dalam kampanye dan debat televisi sebelum hari pemilihan.
Pemungutan suara dalam pemilihan presiden cepat diadakan pada hari Jumat dan diperpanjang tiga kali oleh kantor pusat pemilihan sebelum jalur pemungutan suara ditutup pada tengah malam.
Diperkirakan 61 juta orang berhak memilih dalam pemilu ini, menurut media pemerintah, dan mayoritas adalah kaum muda. Pada Pilpres 2021, terdapat 59,3 juta orang yang berhak memilih.
Sebanyak 58.640 tempat pemungutan suara didirikan di seluruh negeri, termasuk lebih dari 6.000 tempat pemungutan suara di ibu kota Teheran.