Belanda Murka Mossad Mata-matai ICC, Dubes Israel Dipanggil
- AP Photo/Peter Dejong
Den Haag – Belanda telah memanggil duta besar Israel untuk meminta penjelasan terkait laporan Tel Aviv yang memata-matai Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), di tengah perang Israel yang sedang berlangsung melawan hukum internasional dan lembaga peradilan.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, yang ditandatangani bersama oleh Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins Slot, Menteri Dalam Negeri dan Hubungan Kerajaan Hugo de Jonge dan Menteri Kehakiman dan Keamanan Dilan Yesilgoz-Zegerius, mengumumkan bahwa Duta Besar Israel telah diminta untuk melapor ke Kementerian Luar Negeri sehubungan dengan tuduhan dalam artikel The Guardian dan Majalah +972.
Tuduhan yang dimaksud oleh Kementerian tersebut adalah pengungkapan bahwa Israel melakukan mata-mata selama satu dekade terhadap ICC melalui intersepsi intelijen Israel Mossad terhadap panggilan telepon, pesan, email, dan dokumen pejabat ICC, termasuk Kepala Jaksa Karim Khan, dan pendahulunya Fatou Bensouda, yang dilaporkan memberi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pengetahuan lebih lanjut tentang rencana ICC.
Dilaporkan juga ancaman terhadap mantan Kepala Mossad, Yossi Cohen, mantan Jaksa ICC, Bensouda terkait penyelidikannya atas kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel.
“Pemerintah (Belanda) menganggap kegiatan tersebut sebagai bentuk campur tangan asing yang tidak diinginkan,” kata Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Middle East Monitor, Jumat, 28 Juni 2024.
"Sebagai negara tuan rumah ICC, Belanda menyatakan bahwa kami berkewajiban, berdasarkan perjanjian dengan Pengadilan, untuk melindungi keselamatan dan keamanan staf Pengadilan dan untuk memastikan (mereka) bebas dari campur tangan apapun."
Kementerian mengungkapkan bahwa pemerintah Belanda terus melakukan kontak dengan ICC mengenai berbagai masalah keamanan, tanpa menjelaskan rincian masalah tersebut.