550 Jemaah Haji Meninggal Dunia Akibat Panas Ekstrem di Arab Saudi

Jamarat
Sumber :
  • Bahauddin-Darmawan/MCH2019

VIVA – Sebanyak 550 jemaah haji meninggal dunia selama ibadah haji, akibat suhu yang sangat panas tahun ini di Arab Saudi.

Setidaknya 323 dari mereka yang meninggal adalah warga Mesir, sebagian besar dari mereka menderita penyakit yang berhubungan dengan panas, menurut dua diplomat Arab.

“Semua dari mereka (warga Mesir) meninggal karena kepanasan, kecuali satu orang yang menderita luka fatal dalam kerumunan," kata salah seorang diplomat yang tidak diketahui namanya.

Dia menambahkan bahwa korban tewas telah berada di kamar mayat rumah sakit di lingkungan Al-Muaisem di Makkah.

Selain itu, setidaknya 60 warga Yordania tewas, kata para diplomat. Angka ini naik dari penghitungan resmi sebanyak 41 orang yang diumumkan, pada Selasa, 18 Juni 2024, oleh Amman.

Kematian baru ini menjadikan total kematian yang dilaporkan sejauh ini oleh beberapa negara menjadi 577, menurut penghitungan AFP.

Tim kesehatan Arab Saudi mengevakuasi jemaah haji sakit

Photo :
  • X @saudiMOH

Melansir dari The Guardian, Rabu, 19 Juni 2024, para diplomat mengatakan total jenazah di kamar mayat di Al-Muaisem, salah satu kamar mayat terbesar di Makkah, adalah 550 orang.

Sebelumnya, pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan Kairo bekerja sama dengan pihak berwenang Saudi dalam operasi pencarian warga Mesir yang hilang selama haji.

Meskipun pernyataan kementerian mengatakan sejumlah kematian telah terjadi, pernyataan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik apakah warga Mesir termasuk di antara mereka.

Pihak berwenang Saudi telah melaporkan bahwa pihaknya telah merawat lebih dari 2.000 jemaah, yang menderita tekanan panas, namun belum memperbarui angka tersebut sejak Minggu, 16 Juni 2024, dan belum memberikan informasi mengenai korban jiwa.

Setidaknya 240 jemaah dilaporkan meninggal di berbagai negara pada tahun lalu, sebagian besar adalah warga negara Indonesia.

Sebagai informasi, haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan semua umat Islam yang mampu harus menyelesaikannya setidaknya satu kali.

Ibadah haji semakin dipengaruhi oleh kerusakan iklim, menurut sebuah penelitian di Saudi yang diterbitkan bulan lalu, yang mengatakan bahwa suhu di daerah tempat ibadah dapat meningkat.

"Suhu mencapai 51,8C di Masjidil Haram, di Makkah pada hari Senin," kata pusat meteorologi nasional Saudi.

Wartawan AFP di Mina, di luar Makkah, pada hari Senin melihat jemaah menuangkan botol air ke atas kepala mereka ketika para relawan membagikan minuman dingin dan es krim coklat yang cepat meleleh untuk membantu mereka tetap tenang.

Puncak Haji, untuk Keselamatan, Jemaah Agar Patuhi Waktu Lontar Jumrah

Photo :
  • Istimewa

Pejabat Saudi telah menyarankan jemaah untuk menggunakan payung, minum banyak air dan menghindari paparan sinar matahari selama jam-jam terpanas di siang hari.

Namun, banyak ibadah haji, termasuk salat di Gunung Arafat yang berlangsung pada hari Sabtu, melibatkan aktivitas di luar ruangan selama berjam-jam pada siang hari.

Beberapa jemaah menggambarkan melihat mayat tak bergerak di pinggir jalan dan layanan ambulans terkadang tampak kewalahan.

Diketahui, sekitar 1,8 juta jemaah haji tahun ini, 1,6 juta di antaranya berasal dari luar negeri, menurut pihak berwenang Saudi.

Setiap tahunnya, puluhan ribu jamaah haji berupaya menunaikan ibadah haji tanpa mendapatkan visa haji resmi demi menghemat uang. Hal ini merupakan upaya yang lebih berbahaya karena jamaah yang tidak terdaftar ini tidak dapat mengakses fasilitas ber-AC yang disediakan oleh otoritas Saudi di sepanjang rute haji.

Salah satu diplomat mengatakan bahwa jumlah korban tewas dari Mesir pasti bertambah karena banyaknya jemaah haji Mesir yang tidak terdaftar.