Rayakan Idul Adha di Tengah Puing-puing, Israel Larang Warga Palestina untuk Membawa Hewan Kurban
- Muhammad Salem/Reuters
Palestina – Di saat umat muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha dengan suasana hikmat, muslim di Gaza Palestina merayakan Idul Adha yang suram di tengah bayang-bayang perang Israel di Gaza.
Di kota Khan Younis di selatan, puluhan orang berkumpul pada Minggu pagi di dekat sebuah masjid yang hancur untuk melaksanakan salat Id.
Mereka dikelilingi oleh puing-puing dan reruntuhan rumah yang runtuh. Di kota Deir el-Balah di Gaza tengah, umat Islam melaksanakan salat mereka di sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan.
Beberapa, termasuk wanita dan anak-anak, pergi ke pemakaman untuk mengunjungi makam orang-orang tercinta.
Kantor Media Pemerintah di Gaza seperti yang dilansir Al Jazeera,pada hari Sabtu israel melarang masuknya hewan kurban ke wilayah tersebut dan mencegah warga Palestina melakukan ritual kurban sebagai bagian dari Idul Adha.
Sementara itu, di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki, 40.000 Muslim melaksanakan salat Idul Adha, jauh lebih sedikit dari perkiraan 100.000 orang yang hadir pada tahun 2023 lalu.
Laporan dari kantor berita Wafa, bahkan pada hari Minggu, pasukan Israel juga menyerang jemaah yang memasuki masjid dan menghalangi umat muslim untuk menuju Masjid Al-Aqsa.
Di Ramallah di Tepi Barat, warga Palestina juga berkumpul untuk salat Id.
"Kami sangat menderita dan menjalani momen-momen sulit dengan apa yang terjadi pada saudara-saudara kami di Gaza,” kata seorang imam masjid Mahmoud Mohana dikutip dari Al Jazeera.
Meskipun begitu, warga Palestina berusaha untuk mempertahankan rasa harapan.
"Orang-orang Palestina berusaha melakukan yang terbaik, meskipun ada agresi yang sedang berlangsung dari Israel, untuk membawa kebahagiaan bagi anak-anak kecil, karena banyak dari mereka akan bangun hari ini dan merayakan Idul Adha tanpa orang tua mereka," kata Tareq Abu Azzoum.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pun menyampaikan ucapan selamat Idul Adha, dengan pesan perdamaian.
“Saya menyampaikan solidaritas saya dengan semua Muslim yang, karena konflik, kekerasan & perpecahan, tidak akan bisa merayakan dengan orang-orang terkasih mereka," kata Antonio.