Gedung Penampung Pekerja Migran di Kuwait Kebakaran, 49 Orang Tewas

Gedung di Kuwait Kebakaran (Doc: AP PHOTO)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Kuwait – Setidaknya 49 orang tewas setelah kebakaran melanda sebuah bangunan tempat tinggal yang menampung pekerja asing di Kuwait, pada Rabu, 12 Juni 2024. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Kuwait.

Video yang beredar di media sosial dan geolokasi oleh CNN menunjukkan momen kobaran api melalap gedung enam lantai di kawasan Mafreg kota tersebut.

"Sekitar 150 orang tinggal di blok tersebut ketika kebakaran terjadi di lantai dasar," kata pejabat polisi, Sayyed Hasan Ebrahim kepada televisi pemerintah Kuwait.

Ilustrasi pemadam kebakaran di perusahaan migas.

Photo :
  • Reporter-News

Penyebab kebakaran belum diketahui, namun keberadaan lebih dari 20 tangki gas untuk memasak dan bahan yang mudah terbakar di blok tersebut menyebabkan kebakaran menyebar dengan cepat, menurut Ebrahim.

"Sebagian besar korban jiwa disebabkan oleh sesak napas," ucap Jenderal Eid Rashed, dari departemen forensik kriminal kepolisian.

Dia memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah, dan menambahkan bahwa 11 orang dirawat di rumah sakit.

Pihak berwenang telah mengidentifikasi tiga jenazah, katanya, namun tidak mengatakan apakah keluarga mereka telah diberitahu.

Seorang pejabat pemadam kebakaran mengatakan banyaknya lantai dan koridor pelarian menyulitkan warga yang terjebak untuk melarikan diri dari gedung yang terbakar.

Warga negara India termasuk di antara mereka yang tewas, menurut Kementerian Luar Negeri India.

Perdana Menteri Narendra Modi menyebut kebakaran tersebut sebagai sebuah “kecelakaan” dan menggambarkannya sebagai hal yang menyedihkan.

“Pikiran saya tertuju pada semua orang yang kehilangan orang-orang terdekat dan tersayang. Saya berdoa agar korban luka segera pulih,” kata Modi melalui akun X.

Petugas pemadam berjibaku memadamkan kebakaran. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock/pri.

Modi juga mengarahkan pemerintahannya untuk memberikan semua bantuan yang mungkin diperlukan kepada pihak berwenang Kuwait.

Menteri Luar Negeri India, sedang melakukan perjalanan ke Kuwait untuk mengawasi upaya bantuan dan memulangkan warga negara India yang meninggal.

Duta Besar India untuk Kuwait, Adarsh ??Swaika mengunjungi beberapa korban luka di rumah sakit dan lokasi kebakaran.

Foto-foto setelah kejadian menunjukkan lantai dasar yang menghitam, dan pasukan keamanan Kuwait sedang menilai kerusakannya.

"Pemilik bangunan juga telah ditahan dan diselidiki karena kelalaiannya," menurut laporan tersebut, dikutip dari CNN Internasional, Kamis, 13 Juni 2024.

Sebagai informasi, dua pertiga dari angkatan kerja swasta di Kuwait adalah migran, dan kelompok hak asasi manusia telah lama mengatakan bahwa mereka menghadapi tantangan hukum dan diskriminatif yang tidak dialami oleh warga negara Kuwait.

Laporan Dunia Human Rights Watch tahun 2023 mencatat bahwa pekerja migran di Kuwait menghadapi pelecehan verbal, fisik, dan seksual, serta sering kali dikurung secara paksa di rumah majikan mereka.

Sebuah studi pada tahun 2023 yang dilakukan oleh peneliti internasional dan Kuwait mengatakan bahwa peraturan ketenagakerjaan yang ada di Kuwait tidak memadai, dan menemukan peningkatan signifikan dalam risiko kecelakaan kerja akibat suhu panas, meskipun pemerintah telah berupaya untuk mengatasi masalah tersebut.

“Pekerja yang kurang beruntung secara sosial dan pekerja migran, khususnya, dapat terkena dampak panas yang berbahaya secara tidak proporsional,” kata studi tersebut.

“Para pekerja rentan ini cenderung mengambil pekerjaan berisiko dengan sedikit pelatihan kesehatan dan keselamatan, bekerja lebih lama, menerima gaji lebih sedikit, menghadapi hambatan budaya dan bahasa, dan takut akan risiko deportasi. Mereka diketahui mengalami tingkat kecelakaan kerja yang lebih besar.”