Iran Setujui 6 Kandidat Capres Pengganti Raisi, Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad didiskualifikasi pencalonan presiden
Sumber :
  • UTV News

Teheran – Dewan Wali Iran, pada hari Minggu, 9 Juni 2024, menyetujui ketua parlemen garis keras negara itu dan lima orang lainnya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam pemilihan umum (pemilu) Teheran, pada 28 Juni mendatang.

Pemilu diadakan setelah adanya kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi dan tujuh orang lainnya.

Meski demikian, Dewan Wali Iran tetap melarang mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, seorang tokoh populis yang dikenal karena tindakan kerasnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Ini adalah pencalonannya yang ketiga, dan semuanya mendapat penolakan.

Keputusan dewan tersebut merupakan senjata awal bagi kampanye singkat selama dua minggu untuk menggantikan Raisi, anak didik garis keras Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang pernah disebut-sebut sebagai calon penerus ulama berusia 85 tahun itu.

Pemilihan kandidat yang disetujui oleh Dewan Penjaga, sebuah panel yang terdiri dari ulama dan ahli hukum, menunjukkan bahwa teokrasi Syiah Iran berharap untuk memudahkan pemilu, setelah pemungutan suara baru-baru ini menunjukkan jumlah pemilih yang mencapai rekor rendah.

Dewan Penjaga juga melanjutkan tindakannya dengan tidak menerima perempuan atau siapa pun yang menyerukan perubahan radikal dalam pemerintahan negara.

Dilansir dari Toronto Star, Senin, 10 Juni 2024, kampanye para calon kemungkinan besar akan mencakup debat langsung yang disiarkan di televisi di lembaga penyiaran milik pemerintah Iran. Kandidat juga beriklan di papan reklame dan menyampaikan pidato untuk mendukung pencalonan mereka.

Dewan Penjaga mendiskualifikasi Ahmadinejad karena dinilai sebagai penghasut, dan mantan presiden yang mempertanyakan Holocaust.

Ahmadinejad semakin menantang Khamenei menjelang akhir masa jabatannya dan dikenang karena tindakan kerasnya yang berdarah terhadap protes Gerakan Hijau tahun 2009. Dia juga didiskualifikasi pada pemilihan terakhir oleh panel.

Mereka juga memblokir mantan ketua parlemen Ali Larijani, seorang konservatif yang memiliki hubungan kuat dengan mantan Presiden Iran Hassan Rouhani yang relatif moderat. Ini adalah pemilu kedua berturut-turut di mana Larinjani dilarang mencalonkan diri.

Sebagai informasi, pemilu ini diadakan pada saat meningkatnya ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat terkait tindakan mereka yang mempersenjatai Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Dukungannya terhadap pasukan proksi milisi di seluruh Timur Tengah semakin menjadi sorotan ketika pemberontak Houthi Yaman menyerang kapal-kapal di Laut Merah akibat perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.