Rencananya Kacau Balau, Anggota Kabinet Perang Israel Akan Mengundurkan Diri

Bendera Israel.
Sumber :
  • Atalayar

Tel Aviv – Anggota Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, diperkirakan akan mengundurkan diri dari pemerintahan darurat pada hari Sabtu, 8 Juni 2024, menyusul berakhirnya tenggat waktu yang ia tetapkan bulan lalu untuk mengembangkan rencana yang jelas untuk mencapai kemenangan di Jalur Gaza.

Menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN, Gantz bermaksud mengajukan pengunduran dirinya karena kegagalan merumuskan rencana yang ditentukan.

Melansir dari ANews, Jumat, 7 Juni 2024, keputusan tersebut diambil meskipun ada tekanan dari AS, yang menganggapnya sebagai “mitra dekat” dan mendesaknya untuk tetap menjabat.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di reruntuhan Gaza

Photo :
  • lemonde.fr

Keluarga sandera Israel juga mendesak Gantz untuk tidak mengundurkan diri sampai kesepakatan pertukaran tahanan tercapai dengan Hamas.

"Sementara itu, kantor Netanyahu telah menjadwalkan diskusi tingkat menteri yang diperluas pada hari Minggu, 2 Juni 2024, tepat setelah tenggat waktu yang ditentukan sendiri oleh Gantz," kata KAN.

Gantz, yang bergabung dengan pemerintah pada 11 Oktober, sebelumnya telah mengeluarkan ultimatum keras kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 18 Mei lalu, mengenai rencana komprehensif pascaperang untuk Jalur Gaza, atau dia akan mengundurkan diri.

Penyiar tersebut mencatat bahwa rencana yang diusulkannya mencakup beberapa elemen kunci, seperti kembalinya sandera dari Gaza, melemahkan kekuasaan Hamas, pelucutan senjata di Jalur Gaza, membentuk koalisi Eropa-Arab untuk mengelola wilayah tersebut, memastikan kembalinya penduduk utara ke rumah mereka, dan dinas militer universal untuk semua warga Israel.

Serangan udara militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • dawn.com

Sebagai informasi, Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Sekitar 36.600 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 83.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.