Gerai KFC di Ibu Kota Irak Dirusak, Buntut Dukungan untuk Palestina

Gerai KFC di Ibu Kota Irak, Baghdad (Doc: Middle East Eye)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Baghdad – Pada hari Senin, 3 Juni 2024, sebuah makanan siap saji dari Amerika Serikat (AS), KFC di ibukota Irak, Bagdad, dirusak, dan beberapa lokasi jaringan restoran tersebut juga diserang.

Serangan pada hari Senin terjadi setelah Kataeb Hezbollah, sebuah kelompok bersenjata di Irak yang merupakan bagian dari kelompok payung Hashd al-Shaabi, meminta para pendukungnya untuk memboikot dan mengusir merek-merek dari brand AS, yang mereka kecam sebagai entitas mata-mata, yang berafiliasi dengan Israel.

Gerai KFC di Ibu Kota Iran, Baghdad (Doc: Middle East Eye)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Melansir dari Middle East Eye, Rabu, 5 Juni 2024, sejak perang Israel di Gaza dimulai pada bulan Oktober, seruan untuk memboikot merek dan produk yang terkait dengan Israel dan AS telah meroket di dunia Arab dan Muslim.

Beberapa target boikot ini juga melampaui gerakan boikot, divestasi, dan sanksi yang dipimpin Palestina, dengan merek-merek seperti KFC, McDonald's, dan jaringan makanan Amerika lainnya menjadi sasarannya.

Hubungan AS-Irak pun berada dalam kondisi genting sejak pecahnya perang di Gaza pada bulan Oktober, dengan Perlawanan Islam di Irak, sebuah aliansi kelompok bersenjata yang didukung Iran, melancarkan serangan terhadap pasukan AS karena dukungan Washington terhadap Israel.

Pasukan AS dan sekutu telah menjadi sasaran lebih dari 165 kali di Timur Tengah sejak pertengahan Oktober, sebagian besar diklaim oleh Perlawanan Islam di Irak.

Pada akhir Januari, serangan terhadap pangkalan udara AS di Yordania menyebabkan tiga tentara AS tewas dan lebih dari 30 lainnya terluka.

AS mengatakan serangan itu terkait dengan Perlawanan Islam di Irak dan dilakukan oleh Kataeb Hizbullah.

AS kemudian membalas dengan serangkaian serangan udara di Suriah dan Irak yang menewaskan 23 orang.

VIVA Militer : Tentara Irak Serbu Markas Kataib Hizbullah

Photo :
  • twitter.com

Kataeb Hizbullah dengan cepat merespons dengan mengatakan akan menghentikan serangan terhadap AS.

Namun, Perlawanan Islam terus melancarkan serangan terhadap Israel, yang terbaru dengan klaim bahwa mereka menargetkan kota Haifa dengan serangan pesawat tak berawak.