5 Negara Arab Turun Tangan Bantu Mediasi Hamas dan Israel
- Unsplash
Gaza – Yordania, Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi, pada hari Senin, 3 Juni 2024, menyuarakan dukungannya untuk upaya mediasi yang bertujuan mengakhiri perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
"Para menteri luar negeri dari lima negara Arab mengadakan pertemuan virtual yang membahas upaya mediasi Qatar, Mesir, dan AS untuk mencapai kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata permanen, pembebasan sandera dan tahanan, serta pengiriman bantuan yang memadai dari negara-negara Arab ke Jalur Gaza,” bunyi pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut.
Melansir dari Middle East Monitor, Selasa, 4 Juni 2024, para menteri juga meninjau proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS, Joe Biden.
"Mereka menekankan pentingnya terlibat secara serius dan positif terhadap usulan Presiden AS untuk menyetujui kesepakatan guna mengakhiri konflik di Gaza," kata pernyataan itu.
Para diplomat utama juga menggarisbawahi perlunya meluncurkan proses rekonstruksi di Gaza sebagai bagian dari rencana komprehensif untuk menerapkan solusi dua negara berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, dengan jangka waktu tertentu dan jaminan yang mengikat.
Sebelumnya, pada hari Jumat, 31 Mei 2024, Biden mengatakan Israel mengajukan kesepakatan tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir tersebut.
Hamas juga mengatakan pihaknya akan menanggapi secara positif setiap usulan yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza, upaya rekonstruksi, kembalinya pengungsi dan penyelesaian kesepakatan pertukaran sandera yang komprehensif.
Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pemerintah bermaksud untuk melanjutkan serangan mematikannya di Gaza sampai semua tujuan perang Tel Aviv tercapai.
Pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir, sejauh ini gagal mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata permanen.
Israel pun terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.