Jokowi Kecam Serangan Israel ke Kota Rafah
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Dumai - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras serangan Israel ke tempat pengungsian di Kota Rafah, Gaza. Dalam serangan Israel itu, menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai melakukan peninjauan harga bahan pokok di Pasar Senggol, Dumai, Provinsi Riau pada Sabtu, 1 Juni 2024.
"Meskipun sudah berkali-kali saya sampaikan, tapi saya ingin mengulang lagi bahwa Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Rafah," tegas Jokowi.
Harusnya, kata Jokowi, Israel itu menghormati Keputusan Mahkamah Internasional yang memerintahkan untuk menghentikan serangannya di Rafah.
"Israel mestinya memiliki kewajiban untuk menaati Mahkamah Internasional, termasuk penghentian potensi serangan ke Palestina," ujarnya.
Diketahui, setidaknya 45 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan hampir 250 lainnya terluka dalam serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Rafah, pada hari Minggu, 26 Mei 2024.
Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, kata Kantor Media Pemerintah yang berbasis di Gaza.
Sebagai informasi, Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Kampanye militer Israel telah mengubah Palestina menjadi reruntuhan, dan menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.
Serangan tersebut terjadi meskipun ada keputusan Mahkamah Internasional yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah.
Sementara, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres juga mengutuk serangan udara mematikan Israel terhadap kamp pengungsi di Kota Rafah, Jalur Gaza Selatan.
"Saya mengutuk tindakan Israel yang menewaskan puluhan warga sipil tak berdosa yang hanya mencari perlindungan dari konflik mematikan ini," tulis Guterres dalam akun X, Selasa, 28 Mei 2024.
Sekjen PBB menekankan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza dan mendesak diakhirinya perang yang mengerikan itu.