Bendera Spanyol, Irlandia, dan Norwegia Berkibar di Palestina

palestina
Sumber :
  • NST Online

VIVA – Bendera Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, berkibar di Palestina. Hal ini seiring dengan pengakuan mereka terhadap Palestina sebagai sebuah negara pada Selasa 28 Mei 2024 kemarin.

Ketiga bendera negara Eropa itu dikibarkan di daerah Ramallah, wilayah Tepi Barat Palestina. Dalam sebuah video yang diunggah NST Online di YouTube, tampak bendera-bendera tersebut juga bersanding dengan bendera Afrika Selatan.

VIVA Militer: Serangan militer Israel di Rafah, Palestina

Photo :
  • middleeasteye.net

Ini merupakan bentuk sambutan baik dari Palestina atas langkah diplomatik Spanyol, Irlandia, dan Norwegia. Diharapkan negara-negara Eropa lainnya juga akan turut mengakui kedaulatan Palestina.

“Bendera Spanyol, Irlandia, Norwegia dipajang di Ramallah setelah pengakuan Palestina,” bunyi tautan judul laporan NST Online tersebut.

Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, menjadi negara terbaru yang mengakui keberadaan Palestina sejauh ini. Tercatat sudah kini ada 145 negara yang sudah menyatakan Palestina sebagai negara dari total 193 anggota PBB.

palestina

Photo :
  • NST Online

Sebagaimana diketahui, saat ini Palestina masih menjadi target serangan Israel. Konflik tersebut telah berlarut lama dan memicu ketegangan banyak negara di dunia.

Terbaru, Israel kembali melancarkan serangan ke salah satu kamp pengungsi di Rafah. Mereka memborbardir pada Selasa 28 Mei 2024 yang menewaskan setidaknya 21 korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka berdasarkan laporan Antara. Kebanyakan korban tersebut berasal dari kalangan wanita dan anak-anak.

Di sisi lain, Indonesia ikut lantang membela Palestina. Lewat Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, Indonesia mendesak agar negara-negara Eropa ikut mendorong implementasi two-state solution alias solusi dua negara. Upaya ini telah lama digaungkan agar menjadi langkah menciptakan kedamaian dunia. 

Sementara itu, di Amerika Serikat (AS) juga tengah diramaikan oleh aksi para demonstran mahasiswa yang pro-Palestina. Namun tindakan itu ditanggapi sebagai bentuk teror bagi AS. Langkah yang dilakukan oleh pihak kepolisian juga bersifat represif.

Mantan Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini bahkan berjanji akan mengusir para mahasiswa pro-Palestina itu jika dia kembali terpilih menjadi pemimpin Negeri Paman Sam tersebut. Narasi itu dia gaungkan dalam kampanye di hadapan para donatur Yahudi Amerika Serikat.