Lagi, Penerbangan Qatar Airways ke Dublin Dihantam Turbulensi hingga 12 Orang Terluka

Penerbangan Qatar
Sumber :
  • AP

VIVA Dunia – Kembali terjadi insiden turbulensi yang hantam maskapai penerbangan. Dan kali ini menimpa penerbangan Qatar Airways rute Doha ke Dublin mengalami turbulensi. Sebanyak 12 penumpang dilaporkan terluka dalam penerbangan Qatar Airways dari Doha ke Irlandia terluka akibat turbulensi. 

Sesuai laporan, penerbangan Qatar Airways QR017, sebuah Boeing 787 Dreamliner, mendarat sesaat sebelum pukul 1 siang waktu Dublin (12.00 GMT) pada Minggu, 26 Mei 2024.

“Saat mendarat, pesawat disapa oleh layanan darurat, termasuk Polisi Bandara dan departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kami, karena 6 penumpang dan 6 awak [total 12] di dalamnya melaporkan cedera setelah pesawat mengalami turbulensi saat mengudara di atas Turki,” Bandara Dublin seperti dikutip dalam sebuah pernyataan.

Insiden ini terjadi lima hari setelah penerbangan Singapore Airlines dari London ke Singapura terpaksa mendarat di Bangkok setelah turbulensi parah mengakibatkan pesawat terjun 6.000 kaki hanya dalam waktu lima menit. Seorang pria Inggris berusia 73 tahun tewas dan 20 lainnya dirawat intensif setelah mengalami luka-luka.

Menurut laporan AP, setidaknya 22 penumpang dalam penerbangan tersebut mengalami cedera tulang belakang sementara enam lainnya termasuk seorang anak berusia dua tahun menderita cedera otak dan tengkorak.

Pada hari Sabtu, sebuah rumah sakit di Bangkok mengatakan bahwa 43 orang yang berada di dalam penerbangan Singapore Airlines masih dirawat di rumah sakit.

“Ada alasan bagi masyarakat untuk khawatir, tetapi saya pikir kekhawatiran ini meningkat karena fokus nyata yang diberikan beberapa stasiun berita,” kata John Goglia, pakar keselamatan penerbangan, kepada Bloomberg.

Kecelakaan penerbangan terkait turbulensi adalah jenis yang paling umum, menurut studi tahun 2021 yang dilakukan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS.

Dari tahun 2009 hingga 2018, badan AS tersebut menemukan bahwa turbulensi menyumbang lebih dari sepertiga kecelakaan penerbangan yang dilaporkan dan sebagian besar mengakibatkan satu atau lebih cedera serius, namun tidak ada kerusakan pada pesawat.