Ukraina Tolak 100 Tank Leopard Eks Jerman: Tak Bisa Menembak-Rem Blong
- Ralf Hirschberger/dpa via AP.
Kopenhagen – Ukraina dilaporkan menolak ratusan tank Leopard pemberian dari Denmark, Jerman dan Belanda karena rusak. Stasiun berita pemerintah Denmark, DR, mengungkap bahwa 100 Tank Leopard 1 yang dikirimkan ke militer Ukraina mengalami kerusakan sehingga tidak dapat menembak.
Media DR melaporkan bahwa masalah dengan tank-tank tersebut mengalami kerusakan akibat suku cadang yang hilang. Dengan kerusakan yang begitu jelas sehingga Ukraina menolak menerima senjata yang berada di bawah komando mereka.
Menurut dokumen Kementerian Pertahanan, industri pertahanan Jerman khususnya, tidak memenuhi janji kepada Ukraina. Tank-tank yang dipilih untuk dikirim ke tentara Ukraina tidak dapat menembak karena rem mundurnya hilang.
Kementerian Pertahanan memastikan bahwa mekanik Denmark dikerahkan untuk memperbaiki tank yang rusak. “Lebih dari 90 tank” telah diperbaharui, namun belum semuanya dikirimkan, katanya.
"Untuk memastikan bahwa ada cukup tank untuk digunakan dalam pelatihan di Jerman, telah diputuskan – melalui koordinasi dengan industri Ukraina dan Jerman – untuk mempertahankan sejumlah tank di area pelatihan," kata kementerian tersebut, menolak menjawab jika mekanik Denmark masih membantu menyiapkan tank.
Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen, menanggapi laporan DR, mengatakan:
"Penting untuk diingat bahwa sumbangan sebesar ini dan dengan kecepatan seperti ini adalah sesuatu yang baru bagi kami. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan oleh karena itu tantangan akan muncul seiring berjalannya waktu, seperti yang kita lihat pada tank Leopard 1, misalnya," ujar Poulsen
Dia mengatakan Denmark akan menyelesaikan masalah yang ada bersama dengan mitranya dan Ukraina.
"Yang terpenting adalah kami, bersama sekutu kami, mampu mendukung perjuangan Ukraina meraih kebebasan – dalam jangka pendek dan jangka panjang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, tiga negara Eropa yakni Jerman, Denmark, dan Belanda bersepakat mengirim sekitar 100 tank tempur jenis Leopard 1 ke Ukraina. Pengiriman alat tempur itu sebagai salah satu antisipasi terhadap serangan besar Rusia yang direncanakan pada 24 Februari 2023 mendatang.
Para Menteri Pertahanan Denmark, Jerman, dan Belanda telah mencapai kesepakatan untuk mengirim tank Leopard 1 atau jenis yang lebih tua daripada Leopard 2.
Pengiriman tank Leopard 1 dilakukan dalam beberapa bulan ke depan disertai dengan suplai logistik dan latihan. Upaya itu dilakukan demi mendukung Ukraina dalam menahan agresi Rusia yang dilaporkan akan segera melakukan serangan baru di wilayah Ukraina Timur dan Selatan.
Tank Leopard 1 dibuat pada tahun 1960-an hingga 1980-an. Tank tempur ini dibuat oleh Bundeswehr. Sejak 2003 lalu, militer Jerman memutuskan untuk tidak menggunakan jenis tank tersebut.