Akui Negara Palestina, Kolombia Bakal Bangun Kedutaan Besar di Ramallah

Presiden Kolombia, Gustavo Petro.
Sumber :
  • AP Photo/Ariana Cubillos.

Kolombia – Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengatakan bahwa pihaknya akan membuka kedutaan besar di kota Ramallah, Palestina. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo.

“Presiden Petro telah memberikan perintah agar kami membuka kedutaan Kolombia di Ramallah, perwakilan Kolombia di Ramallah, itu adalah langkah selanjutnya yang akan kami ambil,” kata Murillo, dikutip dari Middle East Monitor, Jumat, 24 Mei 2024.

Presiden Kolombia Gustavo Petro

Photo :
  • AP Photo/Fernando Vergara

Murillo menambahkan dia yakin akan lebih banyak negara yang segera mendukung pengakuan negara Palestina di hadapan PBB, upaya yang juga telah didukung Kolombia.

Pada awal bulan ini, Petro, yang telah memanggil kembali duta besar Kolombia dari Tel Aviv dengan alasan “pembantaian” Israel terhadap warga Palestina, mengatakan bahwa ia akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas tindakannya di Gaza. Kedutaan Kolombia juga telah ditutup pada 3 Mei di Tel Aviv.

Petro telah mengkritik keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan telah meminta untuk bergabung dalam kasus Afrika Selatan, yang menuduh Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Diketahui, Ramallah, di Tepi Barat, berfungsi sebagai ibu kota administratif Otoritas Palestina.

Selain itu, pada 10 Mei, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa sangat mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, dengan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk bergabung dan merekomendasikan Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik.

VIVA Militer: Bendera Palestina di tengah puing bangunan kota Gaza

Photo :
  • washingtoninstitute.org

Kolombia bukanlah negara Amerika Latin pertama yang memutuskan hubungan dengan Israel.

Sebelumnya, Bolivia juga memutuskan hubungan dengan Israel pada akhir Oktober tahun lalu, sementara beberapa negara lain di Amerika Latin, termasuk Chile dan Honduras, telah menarik duta besar mereka di Tel Aviv.