Detik-detik Singapore Airlines Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas dan 70 Luka-luka

Bangkok – Pesawat Singapore Airlines mengalami turbulensi parah dan melakukan pendaratan darurat di Bangkok. 

Insiden itu juga menewaskan seorang pria Inggris berusia 73 tahun dan lebih dari 70 orang terluka, pada hari Selasa, 21 Mei 2024.

Analisis data awal yang dilakukan oleh layanan pelacakan penerbangan Flightradar24, menunjukkan bahwa penerbangan London-Singapura mengalami turbulensi ekstrem selama lebih dari satu menit di ketinggian sekitar 11.300 meter (37.000 kaki) di atas Myanmar, di mana turbulensi tersebut naik dan turun dengan hebat beberapa kali.

Pesawat kemudian melakukan penurunan tajam dan terkendali dan dialihkan ke Bangkok.

Andrew Davies, seorang penumpang Inggris yang menaiki Boeing 777-300ER, mengatakan kepada bahwa pesawat tiba-tiba turun tajam dengan hanya sedikit peringatan.

“Selama beberapa detik setelah pesawat turun, terdengar jeritan yang mengerikan dan terdengar seperti bunyi gedebuk,” kata Davies, dikutip dari ANews, Rabu, 22 Mei 2024.

Dia menambahkan bahwa dirinya membantu seorang wanita yang menjerit kesakitan dengan luka di kepalanya.

Davies juga melihat orang-orang dengan luka di kepala dan telinga berdarah.

"Saya berlumuran kopi. Itu adalah turbulensi yang sangat parah," ujarnya.

Direktur Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Kittipong Kittikachorn, mengatakan sebagian besar penumpang yang terluka dalam penerbangan tersebut mengalami pukulan keras di kepala.

Kendaraan darurat melaju ke landasan di bandara utama ibukota Thailand dengan lampu berkedip dan sirene menggelegar setelah pesawat mendarat pada pukul 15:45 waktu setempat.

“Pada pukul 15.35 bandara menerima panggilan darurat dari penerbangan Singapore Airlines yang mengatakan ada penumpang di dalamnya yang terluka akibat turbulensi, dan meminta pendaratan darurat,” kata Bandara Suvarnabhumi dalam sebuah pernyataan.

“Pesawat mendarat di bandara dan tim medis dikirim untuk merawat semua korban luka.”

Penerbangan SQ321 lepas landas dari bandara Heathrow London dan mengalami turbulensi ekstrem secara tiba-tiba pada ketinggian 11.300 meter (37.000 kaki) di atas Cekungan Irrawaddy Myanmar, menurut Singapore Airlines.

Pihaknya mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa ada orang terluka dan satu korban tewas, serta mengatakan total ada 211 penumpang dan 18 awak di dalamnya.

Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari almarhum, dengan mengunggah di Facebook bahwa negaranya bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand.